"Bahkan jika Anda sedikit kurang terampil dalam mengomunikasikan sesuatu seperti perasaan agresif atau perasaan tunduk, Anda lebih mungkin berakhir dalam perkelahian daripada jika Anda dapat mengirimkan sinyal yang jelas."
Anjing yang cenderung berkelahi lebih mungkin terluka dan kecil kemungkinannya untuk bertahan hidup. Untungnya bagi teman-teman kita yang menggonggong, manusia tidak akan lagi mendikte kebiasaan reproduksi anjing.
Akibatnya, keturunan yang berbeda akan bercampur, memungkinkan seleksi alam untuk menempa anjing kampung yang terkuat.
Anjing-anjing kiamat ini juga akan kawin silang dengan serigala untuk menciptakan hibrida di mana wilayah jelajah mereka tumpang tindih.
Anjing dan serigala liar sudah bercampur di Eropa di negara-negara seperti Italia, menurut sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Global Ecology and Conservation.
Friederike Range, profesor di University of Veterinary Medicine Vienna yang mempelajari anjing dan serigala, mengatakan kepada Live Science bahwa hal utama yang benar-benar memisahkan keduanya adalah kita.
"Sementara serigala pada dasarnya adalah pemburu dan anjing pada dasarnya adalah pemakan bangkai, ini adalah sebuah kontinum," kata Range.
"Dan serigala juga bisa mengais-ngais dan anjing bisa berburu."
Misalnya, serigala dapat ditemukan hidup di tempat pembuangan sampah manusia seperti yang dilakukan anjing liar, dan anjing liar dapat ditemukan berburu mangsa liar seperti yang dilakukan serigala.
Baca Juga: Asal-usul Anjing Peking, Anjing Aristrokat Kesayangan Kaisar Tiongkok
Baca Juga: Dunia Hewan: Kucing Tak Bisa Mengekspresikan Emosi Akibat Salah Manusia
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | Live Science,Global Ecology and Conservation |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR