Kisah perjuangan orang luar biasa dengan kecerdasannya
Kisah orang-orang ini luar biasa karena kepintaran mereka. Dalam satu contoh, seorang jenderal membawa pasukannya ke selatan dan berkemah di tepi sungai besar. Pasukan mereka ada di tepi utara sungai sedangkan di tepi selatan sungai adalah pasukan musuh.
Tentara di tepi utara sungai jauh dari rumah, jalur pasokannya diperpanjang. Jika dapat mengalahkan musuh, mereka dapat memperoleh segalanya. Ini saat yang kritis. Tapi mereka berada di posisi yang sulit. Pasalnya saat itu mereka juga telah menggunakan semua anak panah. Padahal, pemanah adalah komponen penting dari peperangan. Jika tidak memiliki anak panah, pemanah Anda tidak akan berguna. Apa yang harus dilakukan?
Mereka memutuskan untuk memanfaatkan keadaan tertentu di lokasi mereka. Sungai yang mengalir di antara kedua pasukan di malam hari cenderung tertutup kabut. Ini adalah waktu dalam setahun ketika pada malam hari, udara mendingin dan udara yang naik dari sungai mengembun. Sehingga menciptakan lapisan kabut tebal di atas sungai.
Mereka pergi ke hulu dan mengambil perahu. Pasukan itu kemudian membuat boneka dari jerami, mendandaninya dengan seragam. Lalu mengikatnya ke perahu dan mendorongnya ke sungai. Perahu-perahu mengapung ke hilir di malam hari, tepat saat kabut turun di sungai.
Di tepi selatan, penjaga waspada. Mereka sadar saat berkabut adalah waktu yang berbahaya. Karena musuh di tepi utara mungkin mencoba menyelinap ke seberang sungai dan menyerang.
Mereka melihat garis besar perahu-perahu ini menyusuri sungai melalui kabut. Namun karena penutupnya, mereka tidak dapat melihat dengan jelas. Mereka melihat semua tentara berbaris, menunggu untuk menyerang. Pasukan itu kemudian berpikir, "Kami telah menemukan strategi cerdik mereka dan mereka mencoba untuk menyelinap ke arah kami dalam kabut."
Pasukan itu pun segera melepaskan hujan panah di atas perahu-perahu tipuan itu. Tentu saja, anak panah menempel di boneka jerami. Di sisi utara, pasukan lawan menarik perahu ke belakang. Mereka pun melengkapi diri dengan anak panah yang mereka butuhkan untuk melakukan kampanye.
Kisah semacam ini menjadi legendaris, diturunkan dari generasi ke generasi di Tiongkok.
Permainan catur yang lihai
Contoh cerdas lainnya melibatkan Zhuge Liang. Dia dikirim untuk mengontrol wilayah tertentu dengan pasukan yang besar, termasuk pasukan pendahulu. Liang memimpin rombongan pendahulu untuk menduduki kota tertentu. Saat itu, pasukan utamanya mungkin berbaris dua atau tiga hari di belakangnya.
Source | : | Britannica,Wondrium Daily |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR