Baca Juga: Haq Al Laila, Tradisi Menyambut Ramadan yang Penuh Makna Kebersamaan
Puasa adalah ritus utama yang dilakukan sepanjang bulan Ramadan, antara matahari terbit hingga terbenam. Hukumnya adalah wajib bagi semua umat Islam, kecuali orang sakit, hamil, bepergian, lanjut usia, atau menstruasi.
Ketika matahari terbenam, momen berbuka dengan makan bersama akan adalah kesempatan bagi umat Islam untuk berkumpul dengan orang lain di dalam komunitasnya dan menunaikan salat magrib bersama.
Setelah salat bersama di waktu magrib, momen paling besar sepanjang Ramadan adalah Salat Tarawih bersama di masjid. Momentum ini adalah ajaran yang diterapkan di seluruh Muslim di seluruh dunia, mereka melaksanakan ajaran nabi semalaman.
Ada pula momentum kebersamaan sarapan subuh, atau dikenal dengan istilah sahur, biasanya terjadi pada pukul 04.00 sebelum salat pertama atau salat subuh di hari itu.
Sejak Nabi Muhammad berbuka puasa dengan kurma dan segelas air, umat Islam makan kurma baik saat sahur maupun berbuka.
Kurma merupakan makanan pokok di Timur Tengah, yang kaya akan nutrisi, mudah dicerna, dan memberi tubuh gula setelah seharian berpuasa.
Setelah hari terakhir Ramadhan, umat Islam merayakan berakhirnya bulan puasa dengan sebuah perayaan yang dikenal sebagai Hari Raya Idul Fitri yang dimulai dengan salat berjamaah saat fajar atau dikenal dengan Salat Id.
Bagaimanapun, Ramadan telah menjadi bagian yang disakralkan oleh segenap Muslim di seluruh dunia untuk menunjukkan kasih sayang mereka kepada sang khalik (pencipta) mereka dan alam semesta.
Bulan Ramadan adalah bulan yang suci, ia mewariskan semangat tradisi berusia berabad-abad yang diajarkan oleh Nabi Muhammad dan semangatnya akan tetap sama sebagai momen untuk meningkatkan kesalehan dan refleksi diri.
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR