Nationalgeographic.co.id—Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia selalu mengamati pergerakan dan penampakan bulan sabit baru yang menandakan hari pertama resmi bulan Ramadan.
Ramadan menjadi bulan kesembilan dalam kalender Islam dan bulan paling suci dan sakral dalam budaya Islam. Awal Ramadan berfluktuasi setiap tahun karena kalender Islam lunar mengikuti fase bulan.
"Penamaan Ramadan berasal dari akar bahasa Arab 'ar-ramad,' yang berarti panas yang menghanguskan," tulis Eslah Attar kepada National Geographic dalam artikel berjudul "Why Ramadan is the most sacred month in Islamic culture" terbit pada 13 Maret 2023.
Lantas, mengapa Bulan Ramadan menjadi momentum penting di hati banyak umat Muslim? Mengapa bulan itu sangat sakral sehingga dinantikan oleh Muslim di seluruh dunia?
Umat Muslim percaya bahwa pada tahun 610 M, malaikat Jibril menampakkan diri kepada Nabi Muhammad dan menurunkan kepadanya Al-Qur'an, kitab suci umat Islam. Sebuah wahyu, Lailatul Qadar—atau “Malam Kekuasaan”—diyakini terjadi selama bulan Ramadan.
Di bulan ini juga Al-Qur'an turun, sehingga Muslim berpuasa selama bulan itu sebagai cara untuk memperingati turunnya wahyu Al-Qur'an. Kitabullah (nama lain Al-Qur'an) terdiri dari 114 bab dan dianggap sebagai kata-kata yang turun langsung dari Allah.
Ada juga Hadis, atau kisah para sahabat tentang pemikiran dan perbuatan yang dilakukan nabi agung, Nabi Muhammad, guna melengkapi Al-Qur'an. Bersama-sama kedua kitab itu membentuk teks-teks dalam mengatur syariat agama Islam.
"Selama Ramadan, umat Islam bertujuan untuk tumbuh secara spiritual dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan Allah," imbuh Eslah.
Bulan Ramadan ini dianggap sakral dalam ajaran Islam dan dilakukan oleh segenap Muslim di seluruh dunia. "Mereka (umat Muslim) melakukan ini dengan berdoa dan membaca Al-Qur'an," tambahnya.
Momentum Ramadan adalah momen seluruh umat Muslim menunjukkan kasihnya kepada sang pencipta, Allah. Mereka melakukan tindakan secara disengaja dan tanpa pamrih. Ramadan juga membuat mereka untuk tidak bergosip, berbohong, atau berkelahi.
Baca Juga: Bentuk Asli Kristal Unik Air Zamzam dari Penelitian Masaru Emoto
Baca Juga: Tradisi Ramadan dari Beragam Budaya di Seluruh Penjuru Dunia
Baca Juga: Haq Al Laila, Tradisi Menyambut Ramadan yang Penuh Makna Kebersamaan
Puasa adalah ritus utama yang dilakukan sepanjang bulan Ramadan, antara matahari terbit hingga terbenam. Hukumnya adalah wajib bagi semua umat Islam, kecuali orang sakit, hamil, bepergian, lanjut usia, atau menstruasi.
Ketika matahari terbenam, momen berbuka dengan makan bersama akan adalah kesempatan bagi umat Islam untuk berkumpul dengan orang lain di dalam komunitasnya dan menunaikan salat magrib bersama.
Setelah salat bersama di waktu magrib, momen paling besar sepanjang Ramadan adalah Salat Tarawih bersama di masjid. Momentum ini adalah ajaran yang diterapkan di seluruh Muslim di seluruh dunia, mereka melaksanakan ajaran nabi semalaman.
Ada pula momentum kebersamaan sarapan subuh, atau dikenal dengan istilah sahur, biasanya terjadi pada pukul 04.00 sebelum salat pertama atau salat subuh di hari itu.
Sejak Nabi Muhammad berbuka puasa dengan kurma dan segelas air, umat Islam makan kurma baik saat sahur maupun berbuka.
Kurma merupakan makanan pokok di Timur Tengah, yang kaya akan nutrisi, mudah dicerna, dan memberi tubuh gula setelah seharian berpuasa.
Setelah hari terakhir Ramadhan, umat Islam merayakan berakhirnya bulan puasa dengan sebuah perayaan yang dikenal sebagai Hari Raya Idul Fitri yang dimulai dengan salat berjamaah saat fajar atau dikenal dengan Salat Id.
Bagaimanapun, Ramadan telah menjadi bagian yang disakralkan oleh segenap Muslim di seluruh dunia untuk menunjukkan kasih sayang mereka kepada sang khalik (pencipta) mereka dan alam semesta.
Bulan Ramadan adalah bulan yang suci, ia mewariskan semangat tradisi berusia berabad-abad yang diajarkan oleh Nabi Muhammad dan semangatnya akan tetap sama sebagai momen untuk meningkatkan kesalehan dan refleksi diri.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR