Tidak perlu diragukan lagi, kehadiran Ratu Syeba dalam Alkitab Ibrani dimaksudkan untuk menunjukan kebijaksanaan Salomo, kekayaan kerajaannya, dan untuk memuliakan Allah.
Pada saat yang sama, kisah ini memberi kita gambaran sekilas tentang kekayaan yang dimiliki oleh Ratu Syeba:
"Lalu diberikannya kepada raja seratus dua puluh talenta (sekitar 4 ton) emas dan rempah-rempah yang sangat banyak dan batu-batu permata yang mahal-mahal; tidak ada lagi rempah-rempah yang melimpah seperti yang diberikan oleh Ratu Syeba itu kepada Raja Salomo. / Dan angkatan laut Hiram, yang membawa emas dari Ofir, membawa dari Ofir pohon-pohon permata yang sangat banyak dan batu-batu permata yang berharga." 1 Raja-raja 10:10 Alkitab Versi Internasional Baru (NIV)
Salomo juga memperlakukan ratu dengan kemurahan hati yang besar selama ia tinggal di Yerusalem, "Dan Raja Salomo memberikan kepada Ratu Syeba segala yang dimintanya, apa saja yang dimintanya, di samping apa yang telah diberikan oleh Salomo kepadanya dari harta kerajaannya."
Setelah itu, Ratu Syeba kembali ke negerinya, dan tidak muncul kembali dalam Alkitab Ibrani.
Dapat disebutkan bahwa ratu legendaris ini menjadi ‘kameo’ dalam Perjanjian Baru. Dalam Matius 12:42, Yesus menegur ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang meminta tanda kepada-Nya dengan mengatakan:
"Ratu dari selatan akan bangkit pada waktu penghakiman bersama angkatan ini dan akan menghukum mereka, karena ia datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan lihatlah, seorang yang lebih besar daripada Salomo ada di sini." 'Ratu dari selatan' disamakan dengan Ratu Syeba.
Selain itu, kisah Perjanjian Lama ini juga ditampilkan kembali dengan cara yang baru oleh orang-orang Kristen. Sebagai contoh, kunjungan Ratu Syeba kepada Salomo dipandang sebagai metafora untuk penyerahan bangsa-bangsa lain kepada Kristus.
Ratu Syeba di dalam Al-Qur'an
Kisah Ratu Syeba juga ditemukan dalam Al Qur'an dan sangat mirip dengan kisah yang ada dalam Alkitab Ibrani.
Dalam Surat an-Naml, kisah Ratu Syeba dimulai dengan seekor burung yang dikenal sebagai hud-hud, yang membawa berita kepada Sulaiman tentang tanah Syeba.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR