"Kami menemukan bahwa banyak tanaman, jagung, gandum, anggur, dan tanaman kaktus, misalnya, mengeluarkan suara saat stres," kata Profesor Hadany.
Mekanisme pasti di balik suara-suara ini tidak jelas, tetapi penulis berpendapat bahwa hal itu mungkin disebabkan oleh pembentukan dan pecahnya gelembung udara dalam sistem vaskular tanaman (jaringan pengangkut), sebuah proses yang disebut kavitasi.
Baca Juga: Ahli Botani Temukan Kembali Tumbuhan Langka 'Lentera Peri' yang Punah
Baca Juga: Sains Terbaru: Tumbuhan Berpotensi Penyebab Polusi Udara Masa Depan
Baca Juga: Lima Penemuan Tumbuhan Terbaik sepanjang 2022: Dari Aceh hingga Turki
Baca Juga: Tumbuhan Beradaptasi dengan Perubahan Iklim Melalui Ingatan Epigenetik
Jaringan pengangkut (vascular tissue) adalah salah satu dari tiga kelompok jaringan permanen yang dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh.
Jaringan ini disebut juga pembuluh dan berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara yang diperlukan dalam proses vital tumbuhan.
Apakah tanaman menghasilkan suara ini atau tidak untuk berkomunikasi dengan organisme lain juga tidak jelas, tetapi fakta bahwa suara ini ada memiliki implikasi ekologis dan evolusioner yang besar.
“Mungkin saja organisme lain telah berevolusi untuk mendengar dan menanggapi suara-suara ini,” kata Profesor Hadany.
“Misalnya, ngengat yang berniat untuk bertelur pada tumbuhan atau hewan yang berniat memakan tumbuhan dapat menggunakan suara untuk membantu memandu keputusan mereka.”
Kisah Manuela Escobar Berusaha Menghilang dari Bayang-Bayang Buruk Pablo Escobar
Source | : | Sci News,Cell |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR