Baca Juga: Petaka yang Mengakhiri Kekuasaan Dinasti Song di Kekaisaran Tiongkok
Baca Juga: Apakah Selir Kaisar Tiongkok Cixi Merupakan Pelopor Gerakan Feminisme?
Baca Juga: Kaisar Huizong, Si Pembawa Kehancuran bagi Rakyat Kekaisaran Tiongkok
Fu Chai tertarik dan terlena oleh kecantikan, bakat, dan kelembutannya setelah melihat Xi Shi untuk pertama kalinya. Dengan segera, sang raja jatuh cinta pada Xi Shi. Ia pun terus menemaninya dan secara bertahap mulai melupakan tugas-tugas di kerajaan.
Perang terakhir Kerajaan Wu dan Yue
Beberapa dekade kemudian, ketika Raja Wu bersaing dengan penguasa di utara, Gou Jian memimpin pasukan elietnya untuk menyerang Wu. Saat itu, ia berhasil menangkap putra mahkota Wu.
Raja Fu Chai mengirim orang untuk memohon gencatan senjata yang hanya berlangsung 6 tahun. Raja Gou Jian kemudian terus menyerang Kerajaan Wu. Pada tahun 473 Sebelum Masehi, Gou Jian akhirnya mengalahkan pasukan Fu Chai dan segera menduduki ibu kota Wu.
Fu Chai, raja ambisius dari sebuah kerajaan besar, akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Kerajaan Wu pun runtuh setelah ditinggalkan Rajanya yang berprestasi.
Setelah 20 tahun kerja keras dan persiapan, Gou Jian akhirnya membalas dendam. Salah satunya berkat jasa Xi Shi, mata-mata cantik dari Yue di Kekaisaran Tiongkok.
Source | : | China Fetching |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR