“Pensinyalan cannabinoid hadir di sebagian besar jaringan tubuh kita,” katanya.
Baca Juga: Kaitan Legalisasi Ganja dengan Penurunan Penggunaan Obat Resep
Baca Juga: Sebuah Studi Ganja dan Dampaknya pada Memori: Benarkah Buruk?
Baca Juga: Senyawa Ganja Berpotensi Menghambat Replikasi Virus Corona di Manusia
“Oleh karena itu dapat terlibat dalam penyebab dan pengobatan berbagai macam penyakit. Fakta bahwa gen reseptor cannabinoid manusia berfungsi dalam percobaan pilihan makanan C. elegans menetapkan panggung untuk skrining cepat dan murah.
Itu pada akhirnya digunakan untuk obat-obatan yang menargetkan berbagai macam protein yang terlibat dalam pensinyalan dan metabolisme cannabinoid, dengan implikasi mendalam bagi kesehatan manusia.
Para peneliti mencatat bahwa masih ada pertanyaan besar yang belum terselesaikan, termasuk bagaimana cannabinoid mengubah sensitivitas neuron penciuman C. elegans, yang tidak memiliki reseptor cannabinoid.
Mereka juga penasaran untuk mempelajari efek psikedelik pada nematoda. Mereka berterima kasih kepada organisasi yang mendanai penelitian ini (National Institute of Drug Abuse).
“Mungkin kita bisa menemukan kesamaan baru antara manusia dan cacing, sekarang dalam kasus obat-obatan yang mengubah persepsi dan kesejahteraan psikologis,” kata Lockery.
"Penelitian kami didasarkan pada karya perintis Richard Komuniecki di Universitas Toledo yang menunjukkan bahwa reseptor cannabinoid manusia berfungsi di C. elegans," ia menambahkan.
Source | : | University of Oregon,Current Biology |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR