Gagasan spiritual tentang harimau dalam mitos dan legenda Asia
Di Tiongkok, harimau adalah salah satu dari empat makhluk 'super cerdas'. Tiga lainnya adalah naga, burung phoenix, dan kura-kura.
Sejak pembentukannya, pengikut Buddhisme Tantra menganggap kulit harimau sebagai representasi konsep mengubah kemarahan menjadi kebijaksanaan dan wawasan.
Mengenakan kulit harimau selama meditasi diyakini membawa perlindungan dari gangguan spiritual dan potensi bahaya saat menjelajahi dimensi astral.
Gambar harimau dilukis di dinding rumah dan kuil untuk mengusir roh jahat. Puisi lokal menampilkan harimau dan naga bersama-sama.
Keduanya mewakili kutub yang berlawanan, namun menyeimbangkan kekuatan yin dan yang, energi perempuan dan laki-laki.
Interaksi dua kekuatan alam semesta, yin dan yang, dianggap sebagai pembentuk benih yang darinya semua bentuk ciptaan berevolusi. Maka kejahatan dihasilkan dari ketidakseimbangan sementara kebaikan dianggap berasal dari harmonisasi keduanya.
Harimau dianggap sebagai manifestasi kuat dan representasi simbolis energi Yang, prinsip maskulin di alam.
Mereka berhubungan dengan matahari, musim panas, dan elemen api. Harimau itu adalah 'raja dari semua hewan,' seperti yang ditunjukkan oleh empat garis di dahinya. Garis di dahi harimau, menurut beberapa ahli, membentuk karakter wang atau raja.
Dalam mitologi Tiongkok kuno, lima harimau menyeimbangkan kekuatan kosmik yang kacau yang mencegah keruntuhan alam semesta. Lima harimau itu antara lain:
Masing-masing dari lima harimau dalam budaya Asia “diselimuti” dengan korespondensi kosmologis, astronomis, dan geodetik yang kompleks.
Misalnya, macan putih bukan hanya penguasa musim gugur, tetapi juga penguasa barat, dan semua kejadian terkait dengan aspek kompas ini.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR