Harimau itu segera menyerah dan meninggalkan gua karena kelaparannya. Beruang itu, sebaliknya, mengikuti perintah Hwan-ung. Masa penantian berlalu dan si beruang berubah menjadi seorang wanita.
Ungnyeo (wanita beruang) berterima kasih kepada Hwan-ung dan memberikan persembahan kepadanya.
Di saat yang sama, Ungnyeo merasa sedih karena menyadari bahwa dia tidak memiliki pendamping.
Dia pergi ke pohon cendana keramat di puncak Gunung Taebaek-san. Di sana Ungnyeo berdoa agar diberikan seorang anak untuk menemaninya.
Tergerak oleh doanya, Hwan-ung mengubah dirinya menjadi manusia laki-laki dan menikah dengan Ungnyeo.
Sembilan bulan kemudian, Ungnyeo melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Dangun. Dangun berarti Pangeran Altar atau Kayu Cendana.
Dangun disembah sebagai dewa dan menjadi inspirasi dalam seni bela diri
Status Dangun sebagai penguasa mulai dikukuhkan semenjak periode Dinasti Goryeo.
Baca Juga: Anggrek Kimilsungia, Persahabatan Indonesia-Korea Utara Era Sukarno
Baca Juga: Singkap Kehidupan dan Peran Gungnyeo, Dayang di Istana Dinasti Korea
Baca Juga: 500 Tahun Berkuasa, Ini Peran Dinasti Joseon dalam Sejarah Korea
Baca Juga: Kisah Hidup nan Memilukan Deokhye, Putri Terakhir Kekaisaran Korea
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR