Baca Juga: Mau ke Gunung Everest? Pahami Kondisi Jalur Pendakian dan Hal Lainnya
Kini Pegunungan Himalaya masih naik lebih dari 1 sentimeter per tahun karena Lempeng India terus bergerak ke utara menuju Asia. Hal ini menjelaskan mengapa gempa bumi dangkal masih kerap terjadi di wilayah tersebut hingga saat ini.
Namun, kekuatan pelapukan dan erosi telah menurunkan pegunungan Himalaya dengan kecepatan yang hampir sama. Dataran tinggi Himalaya dan Tibet mengarah ke timur-barat dan membentang sejauh 2.900 kilometer.
Pegunungan ini mencapai ketinggian maksimum 8.848 meter. Puncak Gunung Everest di Himalaya ini adalah titik tertinggi di Bumi.
Bagian di sekitar pucak Gunung Everest ini diyakini dulunya adalah laut. Sebab, ahli geologi Noel Ewart Odell pernah menemukan banyak sampel batu kapur dari sana. Batuan sedimen ini biasanya terbentuk di perairan hangat dari cangkang, koral, dan sampah organik lainnya.
Edmund Hillary juga mengumpulkan sampel batu kapur dari dekat puncak Everest ketika dia dan Tenzing Norgay menjadi orang pertama yang mendaki puncak tersebut pada tahun 1953.
Ahli geologi University of Wollongong, Solomon Buckman, mengatakan bahwa area di sekitar puncak Everest ini kemungkinan adalah bagian dasar laut di batas utara Lempeng India. Seperti yang disebutkan di atas, India dulunya adalah pulau besar yang terpisah dari Benua Asia.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | The Geological Society,Australian Associated Press |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR