Kekuatan Heimdall
Salah satu kemampuan Heimdall yang paling menonjol adalah indranya yang tajam. Dia dikatakan dapat mendengar rerumputan tumbuh dan melihat sejauh ratusan mil. Ini membuatnya menjadi wali yang sangat baik, karena dia mampu mendeteksi pendekatan dari setiap potensi ancaman terhadap Asgard.
Selain indranya yang tajam, Heimdall juga seorang petarung yang ulung. Dia dikenal menggunakan pedang Hofud, yang dikatakan sangat tajam sehingga bisa memotong apapun.
Etimologi Heimdall tidak jelas, tetapi ada kepercayaan bahwa namanya berasal dari salah satu nama dewi Freyja, Mardöll.
Heimdall diterjemahkan, berarti 'dunia bercahaya' yang sesuai dengan hipotesis bahwa namanya berasal dari 'orang yang menerangi dunia.' Ini mungkin mengapa penjaga kadang-kadang disebut sebagai 'dewa yang bersinar.'
Heimdall bukan satu-satunya nama penjaga Bifrost yang dikenal. Selain Heimdall, ia juga dikenal sebagai Hallinskidi yang berarti domba jantan atau yang bertanduk, Vindlér yang berarti pembalik, dan Rig. Selain itu, ia terkadang disebut Gullintanni, yang berarti 'yang bergigi emas'.
Menurut mitologi Nordik, Heimdall membutuhkan lebih sedikit tidur daripada seekor burung dan dapat melihat sebaik mungkin di siang hari dan di malam hari.
Penggambaran Heimdall
Heimdall digambarkan sebagai dewa yang paling putih, sementara memiliki gigi emas. Dalam Prosa Edda, Sturluson menggambarkan Heimdall sebagai dewa putih, dan dia sering disebut sebagai 'dewa terputih'.
Dewa yang menarik juga dikaitkan dengan domba jantan, seperti yang disarankan oleh salah satu namanya. Alasan asosiasi ini telah hilang dari sejarah.
Beberapa ahli berpendapat bahwa referensi tentang pelindung Asgard yang memiliki gigi emas menyamakan giginya dengan seekor domba jantan yang lebih tua.
Dia sering digambarkan dalam seni dan sastra, biasanya sebagai prajurit yang kuat yang berjaga di pintu masuk Asgard. Dalam beberapa kasus, dia ditampilkan memegang pedangnya Hofud, dan tanduknya, siap untuk mempertahankan kerajaan para dewa Norse dari segala ancaman.
Source | : | World History |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR