Periode Muromachi dan pemulihan ketertiban
Pada tahun 1460, daimyo mengabaikan perintah dari shogun dan mendukung penerus yang berbeda untuk takhta Kekaisaran Jepang.
Ketika shogun, Ashikaga Yoshimasa, mengundurkan diri pada tahun 1464, terjadi perselisihan. Pendukung adik laki-lakinya dan putranya memicu pertempuran yang lebih sengit di antara para daimyo.
Pada tahun 1467, pertikaian ini meletus menjadi Perang Onin selama satu dekade. Dalam pertempuran itu, ribuan orang tewas dan Kyoto terbakar habis.
Perang mengarah langsung ke “Periode Negara Berperang” di Kekaisaran Jepang atau Sengoku.
Antara 1467 dan 1573, berbagai daimyo memimpin klan mereka dalam perjuangan untuk dominasi nasional. “Saat itu, hampir semua provinsi dilanda pertempuran,” imbuh Szczepanski.
Periode Negara Berperang berakhir pada tahun 1568 ketika panglima perang Oda Nobunaga mengalahkan tiga daimyo yang kuat.
Pasukannya berbaris ke Kyoto, dan pemimpin pilihannya, Yoshiaki, diangkat sebagai shogun.
Nobunaga menghabiskan 14 tahun berikutnya menaklukkan daimyo saingan lainnya dan memadamkan pemberontakan oleh biksu Budha yang terpecah belah.
Kastil Azuchi yang megah, dibangun antara tahun 1576 dan 1579, menjadi simbol reunifikasi Jepang.
Pada tahun 1582, Nobunaga dibunuh oleh salah satu jendralnya, Akechi Mitsuhide. Hideyoshi, jenderal lainnya, menyelesaikan penyatuan dan memerintah sebagai kampaku atau wali penguasa.
Source | : | thought.co |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR