Nationalgeographic.co.id—Ningyo, yang dapat diartikan sebagai manusia ikan adalah makhluk dalam cerita rakyat Kekaisaran Jepang yang dapat dibandingkan dengan putri duyung dalam legenda Barat. Meskipun memiliki kesamaan tubuh, kedua makhluk ini sebenarnya sangat berbeda.
Sebagai contoh, kisah putri duyung pada umumnya–terutama di Barat–dianggap sebagai makhluk berparas cantik dan menggoda setiap pria yang akan ia bunuh.
Sedangkan untuk ningyo Jepang, tidak ada kisah sedemikian rupa. Ia memiliki beragam variasi dalam penampilannya dan cara berinteraksi dengan manusia.
Penampilan Ningyo Mitologi Kekaisaran Jepang
“Berparas cantik dengan rambut terurai yang indah, berbadan mulus, dan memiliki sirip,” lebih kurang seperti itulah kebanyakan budaya populer menggambarkan putri duyung. Namun, jika anda menganggap ningyo berpenampilan sedemikian rupa, tentu salah kaprah.
Wu Mingren, pada laman Ancient-origins, mengatakan bahwa ningyo sering digambarkan, “makhluk dengan bagian atas seperti monyet dan bagian bawah seperti ikan.”
Ningyo dengan penampilan seperti apa yang dijelaskan oleh Wu, pernah dibuat oleh P.T. Barnum: Putri Duyung Fiji.
Faktanya, penggambaran putri duyung dalam tradisi Kekaisaran Jepang sangatlah bervariasi. Sebagai contoh, telah diklaim bahwa dalam berbagai tradisi lokal, ningyo tidak memiliki tubuh manusia (atau bahkan mirip kera) sama sekali.
Sebaliknya, mereka hanya memiliki kepala manusia/mirip kera/reptil yang melekat pada tubuh ikan. Kadang-kadang, kepala ini digambarkan secara aneh, misalnya cacat/bertanduk/dengan mulut penuh taring setajam silet.
Ada juga jenis ningyo yang dikenal sebagai amabie/amabiko, yang dikatakan memiliki paruh burung, dan ditutupi dengan sisik dari leher ke bawah.
Kemampuan Mistis Ningyo dalam Mitologi Kekaisaran Jepang
Source | : | ancient origins,KCP INTERNATIONAL |
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR