Para ningyo diyakini memiliki kemampuan mistis. Sebagai contoh, mereka sering dikatakan dapat mengeluarkan air mata mutiara. Selain itu, beberapa ningyo, seperti amabie, dianggap dapat meramalkan masa depan.
Dalam sebuah cerita yang tercatat pada abad ke-19, seorang amabie dikatakan muncul dan meramalkan panen yang baik namun diikuti wabah penyakit. Amabie menyebutkan bahwa untuk menghindari wabah, seseorang harus membuat gambar yang mirip dengannya.
Ningyo lainnya dilaporkan kurang baik hati, dan mampu berubah bentuk. Ia memiliki sebuah kemampuan yang konon mereka gunakan untuk memikat manusia ke laut dan membuat manusia tersebut mati.
Menyitir KCP Internasional, Orang Jepang percaya bahwa jika ningyo tertangkap, maka akan membawa kesialan dan badai.
Oleh karena itu, banyak nelayan yang menemukan makhluk ini terjebak di jaring mereka akan melemparkannya kembali ke laut. Juga diyakini bahwa jika ningyo terdampar di pantai, itu adalah pertanda perang atau bencana.
Biarawati Berusia 800 Tahun
“Kepercayaan yang paling terkenal tentang kekuatan gaib ningyo adalah jika seseorang memakan dagingnya, maka orang tersebut akan hidup kekal atau setidaknya memiliki umur yang sangat panjang,” jelas Wu. Konon ia memiliki daging yang rasanya lezat.
Ada banyak cerita yang mengisahkan tentang kekuatan magis dari daging ningyo. Kisah paling sohor ialah 'Happyanku Bikuni' (yang berarti 'biarawati Buddha berusia 800 tahun').
Alkisah, seorang nelayan yang menangkap seekor ningyo. Ia mengundang teman-temannya ke rumahnya untuk makan, dan ia tidak memberitahukan kepada mereka bahwa mereka akan memakan daging ningyo.
Meskipun tidak diberitahu mengenai asal-usul daging tersebut, teman-temanya tahu dari mana daging tersebut berasal–versi lain menyatakan salah satu tamunya mengintip ke dapur dan terkejut melihat ikan itu berkepala manusia. Alhasil mereka tidak menyantapnya.
Namun, secara kebetulan, anak perempuan nelayan itu memakan daging tersebut. Ia berhenti tumbuh pada usia 15 tahun, dan akhirnya menjadi seorang biarawati, mengembara sampai kematiannya pada usia 800 tahun.
Source | : | ancient origins,KCP INTERNATIONAL |
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR