Varian dari kisah pengantin pria yang gila telah dikisahkan dan diceritakan ulang di surat kabar berbahasa Inggris di Amerika Utara. Setidaknya kisah tersebut terus diproduksi sejak awal abad ke-18, dan terus muncul hingga tahun 1890-an.
Narasi tersebut terus dikaitkan dengan manusia serigala atau vampir. Saat itu dunia kedokteran belum memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang rabies sebelum menjadi wabah yang berkembang luas tidak lama setelah itu.
Wabah rabies baru teridentifikasi pada tahun 1882. Hal itu setelah Louis Pasteur dan rekannnya Emile Roux mengisolasi virus rabies dan menjelaskan karakteristiknya.
Kisah mengerikan itu pada dasarnya adalah cerita rakyat tentang anjing gila dan garis pemisah tipis antara manusia dan hewan.
Wabah Rabies menimbulkan ketakutan karena merupakan penyakit yang tampaknya mampu mengubah manusia menjadi binatang buas yang mengamuk, seperti manusia serigala atau vampir yang menakutkan.
Wabah rabies—atau penyakit yang kita kenal sekarang sebagai penyakit anjing gila, telah memunculkan teror anjing yang telah menjadi mimpi buruk selama berabad-abad.
Setelah diidentifikasi oleh Louis Pasteur, barulah pengobatan modern mengetahui bahwa rabies disebabkan oleh virus. Begitu memasuki tubuh, ia berjalan ke otak melalui sistem saraf.
Jeda waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan yang khas antara paparan awal dan timbulnya gejala berarti rabies tidak lagi menjadi hukuman mati.
Hal itu dapat diantisipasi jika pasien dengan cepat menerima suntikan antibodi kekebalan dan vaksin, untuk membangun kekebalan segera setelah bertemu dengan hewan yang dicurigai. Namun wabah rabies masih membunuh puluhan ribu orang secara global setiap tahun.
Wabah rabies yang mematikan
Penyakit menular lainnya, termasuk kolera, tifus, dan difteri, mungkin membunuh lebih banyak orang pada abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR