Nationalgeographic.co.id – Kutukan rumah Atreus atau House of Atreus adalah salah satu kutukan keluarga yang paling terkenal dan mengganggu dalam kisah mitologi Yunani kuno.
Orang-orang Yunani kuno berurusan dengan masalah normal yang kita rasakan hari ini, tetapi mereka menghadapi komplikasi tambahan dari kisah para dewa Olympian yang mengganggu kehidupan mereka.
Kutukan rumah Atreus adalah garis keturunan dalam mitologi Yunani tentang manusia yang dikutuk oleh dewa Olympian.
Kutukan itu dimulai dengan Tantalus, raja kuno Lydia sekaligus putra Zeus dalam mitologi Yunani. Perilakunya yang tak termaafkan terhadap putranya, Pelops. Tingkah laku berbahaya berlanjut dengan cucu Raja Tantalus, Atreus, dan Thyestes.
Atreus terkenal karena tragedi yang melibatkan keluarganya. Siklus perilaku jahat, kesialan, dan keserakahan berlanjut di setiap generasi Keluarga Atreus.
Siapa Atreus?
Silsilah keluarga kutukan rumah Atreus dimulai kutukan dengan pengenalan Raja Tantalus dan pengkhianatannya terhadap para dewa dan putranya, Pelops. Kemudian, itu masuk ke Atreus dan pertengkarannya yang rumit dengan adik laki-lakinya, Thyestes.
Keluarga Atreus memulai garis keturunan terkutuknya dengan keserakahan Raja Tantalus, keturunan Zeus yang diizinkan makan bersama para dewa. Hal ini adalah kehormatan langka yang diberikan kepada manusia, dan Raja Tantalus mengundang para dewa ke pesta di rumahnya.
Para dewa turun ke rumah, dan Raja Tantalus melayani mereka rebusan untuk menguji kemampuan Ilahi mereka untuk mengetahui segalanya. Tantalus ternyata telah membantai putranya, Pelops, dan menyajikannya di rebusan untuk para dewa.
Para dewa pun marah dan menyebut tindakan Tantalus sangat kejam. Dewa-dewa Yunani pun membangkitkan Pelops dan membuatnya utuh kembali. Pelops menjadi ayah dari dua putra, Atreus dan Thyestes.
Sebagai hukumannya, Raja Tantalus dikirim ke Tartarus, Dunia Bawah selama-lamanya. Dia dipaksa untuk hidup selamanya dengan kehausan dan kelaparan yang tak terpadamkan, dan garis keturunannya dikutuk atas kejahatannya.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR