Apoteker dan dukun masih mengeluarkan obat mumi hingga abad ke-18. Dan bahkan praktik serupa masih ada di zaman sekarang jika ditelusuri.
Obat mumi Mesir
Tidak semua dokter mengira, mumi tua kering dapat menjadi obat terbaik. Beberapa dokter percaya bahwa daging dan darah segar memiliki vitalitas yang tidak dimiliki oleh orang yang sudah lama meninggal.
Klaim bahwa daging segar paling baik diyakinkan bahkan oleh bangsawan yang paling mulia sekalipun. Raja Charles II dari Inggris minum obat yang terbuat dari tengkorak manusia setelah menderita kejang.
Bahkan hingga tahun 1909, para dokter biasanya menggunakan tengkorak manusia untuk mengobati kondisi neurologis.
Bagi elite kerajaan dan sosial, makan mumi Mesir tampaknya merupakan obat yang cocok secara kerajaan, karena dokter mengeklaim mumia dibuat dari Firaun. Anggota keluarga raja memakan anggota keluarga raja.
Makan malam, minuman, dan pertunjukan
Pada abad ke-19, orang tidak lagi makan mumi Mesir untuk menyembuhkan penyakit, tetapi orang Victoria mengadakan "pesta membuka bungkus", mayat Mesir akan dibuka untuk hiburan di pesta pribadi.
Ekspedisi pertama Napoleon ke Mesir pada tahun 1798 menggelitik keingintahuan Eropa. Ekspedisi itu memungkinkan para pelancong abad ke-19 ke Mesir untuk membawa mumi utuh kembali ke Eropa yang dibeli dari jalanan di Mesir.
Orang-orang Victoria mengadakan pesta pribadi yang didedikasikan untuk membuka bungkusan mumi Mesir kuno.
Peristiwa pembukaan bungkus awal setidaknya memiliki lapisan kehormatan medis. Pada tahun 1834 ahli bedah Thomas Pettigrew membuka bungkus mumi di Royal College of Surgeons.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR