Masanari dikepung. Menerobos para perusuh, dia menunggang kudanya ke tepian yang curam. Kudanya goyah dan Masanari jatuh ke dalam selokan. Musuh dari atas menimpanya, menyerangnya dengan tombak. Kakinya terluka di sepuluh tempat berbeda dan dia tenggelam dalam ketidaksadaran. Sang ninja yang setia itu dibiarkan mati.
Bawahan Masanari mencari Ieyasu untuk menyampaikan kabar duka bahwa Masanari telah terbunuh. Ketika kembali lagi nanti untuk membersihkan jenazahnya, mereka takjub. Masanari ternyata masih hidup. Anak buah Ieyasu merawat Masanari dan membawanya ke Mikawa. Hanya 2 minggu kemudian, dia kembali berjuang untuk tuannya di garis depan.
Menaklukkan kastel yang tidak tertembus
Eksploitasi besar terakhir Masanari datang setelah dia mengirim dua pengikut ninja untuk menyusup ke Kastel Sanokoya yang tak tertembus. Di bawah kegelapan, mereka mengintai dan membawa kembali detail pertahanan kastel. Dengan pengetahuan itu untuk membantunya, ninja di garis depan.
Akhirnya di tengah hujan deras, Masanari menaklukkan kastel yang bahkan tidak dapat ditaklukkan oleh “The Tiger of Kai”. Untuk ini, dia mendapat banyak hadiah.
Dikatakan bahwa kekayaan yang diberikan kepada Masanari oleh Ieyasu lebih besar dari yang dimiliki oleh penguasa seluruh provinsi.
Pada tahun 1593, Ieyasu memberikan dana kepada Masanari agar dia dapat mengawasi pembangunan sebuah kuil untuk putra Ieyasu, Nobuyasu. Kuil itu sekarang berdiri di Tokyo, Sainen-ji, selesai setelah kematian Masanari karena sakit pada tahun 1597. Makam Nobuyasu dan Masanari dapat dikunjungi di sana.
Gerbang Hanzo-mon di Istana Kekaisaran Jepang di Tokyo terus menyandang namanya. Ini adalah daerah di mana Hattori Hanzo Masanari tinggal di Edo. Juga tempat di mana keluarganya tinggal, melakukan tugas turun-temurun sebagai polisi dan penjaga Shogun Tokugawa di Kekaisaran Jepang.
Ketika Ieyasu mendirikan Keshogunannya, dia mengingat ninja yang telah melayaninya dengan setia. Ia menghadiahi mereka dengan posisi tinggi sebagai penjaga pribadinya. Mereka bergabung dengan keluarga Hattori di bangsal Hanzo di Edo.
Hingga kini, kesetiaan dan perjuangan ninja Hattori Hanzo Masanari terus dikenang oleh masyarakat Jepang.
Beradaptasi dengan Zaman, Tokoh Pemuda Wewo Sadar Kebutuhan Energi Ramah Lingkungan
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR