Gigi setajam silet ini juga transparan, artinya mereka bisa menyembunyikan senjatanya dari mangsanya. Bahkan hingga mangsanya terlambat menyadarinya.
Ikan laut dalam lainnya seperti belut pelikan (Eurypharynx pelecanoides) memiliki mulut yang, ketika diregangkan, memenuhi sebagian besar tubuhnya.
Fitur itu membuat ikan belut pelikan dapat menangkap dan menelan ikan besar yang mereka temukan di gurun makanan di laut dalam.
Cahaya bawah air
Beberapa predator laut dalam memiliki senjata rahasia yang membuat mereka menjadi magnet mangsa. Senjata rahasia itu adalah bioluminescence—atau kemampuan untuk menghasilkan cahaya sendiri.
Misalnya ikan seadevil hitam betina, atau anglerfish laut dalam, sejenis ikan yang muncul di film animasi komputer tahun 2003 "Finding Nemo" yang populer.
Makhluk pemicu mimpi buruk ini memikat mangsanya dengan menggunakan cahaya yang menyala dalam gelap.
Cahaya itu memancar di ujung tongkat yang terdapat di kepala mereka, mirip dengan umpan di ujung pancing.
Cahaya ini dapat menarik mangsa, sebagian karena makhluk laut mungkin mengira mereka akan melahap makhluk bercahaya kecil. Padahal sebenarnya mereka yang akan menjadi makanan.
Akan tetapi, memikat mangsa bukanlah satu-satunya keuntungan dari bioluminesensi. Sekitar 75 persen ikan laut dalam yang memilikinya memiliki manfaat lain dengan kemampuan itu.
Sebuah studi dunia hewan di jurnal nature tahun 2017 oleh para peneliti dari Monterey Bay Aquarium Research Institute mengungkapkan kasus itu.
Source | : | Nature,Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR