Salah satu dari para pemimpin proyek ini adalah fisikawan teoretis J. Robert Oppenheimer, direktur Los Alamos. Namun, semua tidak sesederhana itu, karena Oppenheimer yang berusia 39 tahun itu sendiri dicurigai.
Kecurigaan kepada Oppenheimer
Oppenheimer tiba di New Mexico pada bulan April 1943 untuk memimpin laboratorium pemerintah yang baru di Los Alamos. Keberadaannya adalah sangat penting bagi Proyek Manhattan yang sangat rahasia.
Namun, ia belum memiliki izin keamanan. Hal ini disebabkan karena FBI dan G-2 (badan intelijen Angkatan Darat Amerika) menaruh curiga sebagai ‘orang tidak aman’. Oppenheimer dituduh berhubungan dengan jaringan mata-mata yang dijalankan oleh sekutu Soviet Amerika.
Seorang perwira G-2 di Los Alamos menuduhnya "memainkan peran penting dalam upaya Uni Soviet untuk mendapatkan, melalui spionase, informasi yang sangat rahasia yang sangat penting bagi keamanan Amerika Serikat."
Tuduhan tersebut berasal dari fakta bahwa beberapa orang yang dekat dengan Oppenheimer adalah anggota Partai Komunis di masa lalu atau sekarang.
Oppenheimer membantah bahwa dirinya bergabung dengan partai tersebut. Namun ketika mengajar di University of California, ia telah mendukung tujuan-tujuan yang membuatnya berhubungan dengan Komunis atau simpatisan komunis.
Di sisi lain, ia juga mendukung anggota Brigade Abraham Lincoln. Perlu diketahui bahwa Brigade Abraham Lincoln adalah kelompok yang menentang Undang-Undang Netralitas Amerika Serikat. Mereka bertempur di Spanyol melawan Francisco Franco, diktator yang didukung oleh Hitler dan Mussolini.
“Oppenheimer memang memiliki kebencian yang sama dengan para pejuang tersebut terhadap fasisme dan membantu kerabat Yahudi dan ilmuwan Yahudi di Jerman untuk melarikan diri dari rezim Nazi,” jelas Kagan.
Bergerak maju
Pekerjaan Oppenheimer berhasil diselamatkan oleh seorang perwira yang sangat memperhatikan keamanan—Brigjen Leslie Groves, direktur Proyek Manhattan.
Melalui anak buahnya di Los Alamos, Kapten John Lansdale, Groves menyimpulkan bahwa Oppenheimer bukanlah seorang komunis.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR