Nationalgeographic.co.id—Date Masamune dikenal sebagai Dokuganryu atau Naga Bermata Satu dari Utara.
Sebagai samurai di Kekaisaran Jepang, Masamune merupakan ahli taktik yang luar biasa. Ia adalah pemimpin yang brilian, pejuang yang tak kenal takut, dan penguasa Sendai.
Masamune dihormati di antara para samurai sebagai orang yang setia dan etis. Meski kejam, sang naga bermata satu juga menjadi administrator yang paling cakap.
Asal-usul Date Masamune, samurai agresif nan ambisius di Kekaisaran Jepang
Date Masamune adalah putra Date Terumune, penguasa Mutsu, di Istana Yonezawa. Dia kehilangan mata kanannya karena penyakit cacar saat masih kecil.
“Karena kehilangan satu mata, sang ibu menganggapnya tidak layak untuk jadi pewaris klan,” tulis Kato di laman Samurai World.
Ibu Masamune kemudian memperjuangkan agar adik laki-laki Masamune, Kojiro, dijadikan pewaris.
Ironisnya, wanita itu berusaha meracuni putranya agar tidak menjadi penghalang. Untuk menyelamatkan diri, Masamune membunuh saudaranya. Hal itu juga dilakukan agar ia tetap menjadi pewaris klan.
Sebagai pemimpin klan Date setelah ayahnya pensiun, Masamune menaklukkan wilayah sekitarnya sambil memperkuat wilayahnya sendiri.
Tidak dapat mencegah serangan Masamune ke wilayah mereka, klan tetangga Hatakeyama mengajukan banding langsung ke ayah Masamune. “Mereka meminta sang ayah untuk mengendalikan putranya,” tambah Kato.
Ketika Terumune mengakui bahwa dia tidak dapat menghentikan putranya, Hatakeyama menawan mantan pemimpin klan yang sudah pensiun itu.
Masamune sedang dalam perjalanan berburu dengan pengikutnya saat berita penculikan diterima.
Masamune dan anak buahnya segera mengejar para penculik saat mereka mencoba menyeberangi sungai.
Terumune meneriakkan perintah agar Masamune membunuh mereka semua, bahkan dengan nyawanya sendiri.
Masamune menuruti perintah sang ayah. Alhasil, seluruh rombongan, termasuk ayahnya, dibunuh. Ia masih belum puas dan terus melakukan balas dendam.
Masamune memerintahkan agar keluarga para penculik diburu, disiksa, dan dieksekusi.
Date Masamune dan Toyotomi Hideyoshi
Masamune kemudian mendapatkan perintah dari penguasa Kekaisaran Jepang, Toyotomi Hideyoshi.
Ia diperintahkan untuk berpartisipasi dalam Pengepungan Odawara tahun 1590. Masamune menolak pada awalnya.
Penolakan itu pun membuat Hideyoshi sangat marah. Akhirnya, dia tidak lagi dapat mengabaikan perintah sang pemimpin.
Masamune mengharapkan untuk dieksekusi karena gagal mematuhi perintah. Tanpa rasa takut, ia muncul di hadapan Hideyoshi dengan mengenakan pakaian terbaiknya.
Pada kesempatan ini, Hideyoshi menyelamatkan nyawanya. Saat itu, ia menyarankan agar Masamune suatu hari nanti bisa berguna baginya dan Kekaisaran Jepang.
Masamune akan membuktikan kesetiaannya. Masamune pun unggul dalam serangan militer Hideyoshi di Korea.
Sebagai penghargaan atas kesetiaan sang samurai, Toyotomi Hideyoshi memberinya tanah di Iwadeyama.
Di sana Masamune tinggal selama 13 tahun dan mereformasi daerah tersebut menjadi pusat ekonomi dan politik yang makmur.
Dengan kecakapan finansialnya, Masamune kemudian mengubah desa nelayan kecil Sendai menjadi kota besar dan kuat secara ekonomi.
Date Masamune mendukung perjuangan Tokugawa Ieyasu, shogun Kekaisaran Jepang
Setelah kematian Toyotomi Hideyoshi, Masamune mengalihkan dukungannya kepada Tokugawa Ieyasu. Sang shogun memberinya Domain Sendai, dengan pendapatan yang seharusnya sebesar satu juta koku.
Namun meskipun dilakukan perbaikan, tanah tersebut hanya menghasilkan 640.000 koku.
Pada tahun 1600, menjelang Pertempuran Sekigahara, Masamune mendukung perjuangan Tokugawa dengan melawan klan Uesugi di distrik utara.
Perjuangan Masamune memungkinkan Ieyasu untuk berkonsentrasi pada pasukan sekutu barat yang berkembang di bawah Ishida Mitsunari.
Meskipun Masamune tidak berada di medan perang sebenarnya di Sekigahara, tindakannya sangat membantu kemenangan pihak timur.
Mengikuti Sekigahara, Date Masamune dan 52.000 samurai beserta keluarga mereka pindah dari Iwadeyama ke Desa Sendai.
Date Masamune mengembangkan desa dan perekonomiannya
Dari sini Masamune memulai banyak pekerjaan umum untuk memperbaiki tanah dan memperindah wilayah Tohoku.
Ia membuat daerah itu menjadi tujuan wisata. Masamune meningkatkan perdagangan serta mengizinkan misionaris dan pedagang asing untuk beroperasi di wilayahnya.
Sang naga bahkan memanfaatkan teknik konstruksi kapal asing untuk membangun Date Maru. Date Maru adalah sebuah kapal yang dia kirim pada misi diplomatik Kekaisaran Jepang pertama.
Misi diplomatik itu dikirim ke Filipina, Meksiko, Spanyol dan Roma untuk audiensi dengan Paus. Berkat misi itu, Kekaisaran Jepang mendapatkan hak perdagangan dengan berbagai negara di sepanjang rute.
Pelindung budaya dan kekristenan di Kekaisaran Jepang
Masamune memperluas perdagangan di wilayah timur laut Tohoku. Meskipun awalnya menghadapi serangan dari klan yang bermusuhan, dia berhasil mengatasinya.
Ia membangun banyak istana dan mengerjakan banyak proyek untuk memperindah kawasan.
Bahkan, Masamune juga diketahui telah mendorong orang asing untuk datang ke wilayahnya. Itu dilakukan karena ia memiliki minat pada teknologi asing.
Selanjutnya, setelah Tokugawa Ieyasu melarang penyebaran agama Kristen, Masamune membalikkan posisinya.
Meskipun tidak menyukainya, ia biarkan Ieyasu menganiaya orang Kristen di wilayah kekuasaannya.
Masamune memiliki 16 anak dari istri dan tujuh selirnya. Dia mudah diidentifikasi dengan baju besi hitamnya yang relatif sederhana. Terdapat lambang khas berupa bulan sabit yang besar dan tipis di pelindung kepalanya.
Masamune juga sering digambarkan mengenakan pelindung pedang sebagai penutup mata. Date Masamune meninggal dalam usia 68 tahun pada tanggal 27 Juni 1636.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR