Situs Troya, Iliad, dan perusakan yang dilakukan oleh Heinrich Schliemann
Epos Yunani kuno Iliad berlatar belakang Perang Troya selama 10 tahun yang dilancarkan koalisi negara-negara kota Mikene (Akhaya).
Terlepas dari kesimpulan tragis dan kematian banyak pahlawan, Iliad memberi orang Yunani kuno identitas. Selain itu, epos ini juga menawarkan pelajaran abadi tentang persatuan, kebanggaan, kesedihan, dan kemarahan.
Meskipun banyak sarjana meragukan kredibilitas Iliad dan menganggapnya murni fiksi, ada orang-orang tertentu yang percaya bahwa epos itu nyata.
Mengikuti petunjuk dari Iliad, Frank Calvert, seorang arkeolog amatir, tiba di Çanakkale, Turki. Ia bertemu dengan jurnalis dan ahli geologi Skotlandia Charles Maclaren sekitar tahun 1847. Setelah berunding dengan Maclaren, Calvert memulai penggalian percobaan pada tahun 1863 di Hisarlik untuk mencari situs Troya.
Heinrich Schliemann, seorang pengusaha kaya yang diundang ke situs tersebut oleh Calvert, memimpin dan mulai menggali pada tahun 1868. Schliemann diyakini telah menemukan Troya setelah serangkaian artefak indah digali pada tahun 1873. Saat itu, ia pun menjadi berita utama dan dengan sengaja membayangi upaya awal Calvert.
Sayangnya, karena tingkat atas yang dipercepat dan digali secara sembarangan, Schliemann menghancurkan kota yang dia cari. Schliemann yakin Troya berada di sub-level yang lebih dalam.
Artefak yang digali oleh Schliemann bertanggal sekitar 2400 Sebelum Masehi, lebih dari 1.000 lebih awal dari Troya karya Homer. Arkeolog kemudian mengidentifikasi tidak kurang dari sembilan kota yang ada di gundukan itu pada satu titik waktu dan kemudian menamainya Troy I–IX.
Schliemann menemukan artefak dari sub-level Troy II, tetapi Troy VII adalah sub-level yang berhubungan dengan Zaman Mycenaean. Sub-level Troy VII memiliki jejak kekerasan (sesuai dengan Iliad).
Tidak lama kemudian, Schliemann merusak lebih banyak situs arkeologi melalui prosedur penggalian yang tidak tepat. Terlepas dari perusakan Schliemann, situs Troya masih bisa dilihat sampai sekarang. Bahkan, situs itu mungkin pernah menyimpan artefak yang dapat menghapus semua keraguan tentang legitimasi Iliad.
Minotaur dan Istana Raja Minos dalam Mitologi Yunani
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR