Salah satu momen seperti itu terjadi selama periode Sengoku di Jepang, masa pergolakan sosial dan konflik militer yang hampir konstan, ketika seni perang samurai tradisional selamanya diubah oleh pengenalan teknologi asing yaitu senjata api.
Pengadopsian senjata api oleh samurai tidak langsung atau universal, dan proses mengintegrasikan senjata ini ke dalam taktik perang tradisional penuh dengan tantangan.
Namun, potensi senjata baru ini untuk mengubah keseimbangan kekuatan dengan cepat dikenali, yang mengarah ke periode inovasi dan adaptasi yang cepat.
Jepang Sebelum Kedatangan Eropa
Pertengahan abad ke-16 menandai periode pergolakan yang signifikan di Jepang, yang dikenal sebagai periode Sengoku, atau "Zaman Negara Berperang".
Selama masa ini, Jepang bukanlah negara yang bersatu, tetapi merupakan domain feodal tambal sulam yang diperintah oleh daimyo, atau panglima perang, yang terus-menerus berperang satu sama lain untuk menguasai tanah dan sumber daya.
Samurai, kelas prajurit profesional terlibat dalam pertempuran dan pengepungan yang ditandai dengan pertempuran jarak dekat dengan pedang, busur, dan tombak.
Sementara itu, di Eropa, Zaman Penjelajahan sedang berlangsung. Kekuatan Eropa, didorong oleh keinginan akan rute dan sumber daya perdagangan baru, menjelajah lebih jauh ke seluruh dunia.
Para penjelajah Portugis menjelajahi Afrika dan menuju Samudra Hindia, membangun jalur perdagangan yang pada akhirnya akan membawa mereka ke pantai Jepang pada tahun 1543.
Para pedagang ini membawa serta berbagai barang, termasuk sutra, rempah-rempah, dan yang terpenting untuk keperluan kita, senjata api.
Senjata Eropa Tiba di Jepang
Pengenalan senjata api ke Jepang adalah kisah pertukaran budaya, inovasi teknologi, dan adaptasi strategis. Dimulai pada tahun 1543, ketika sekelompok pedagang Portugis, yang tertiup badai mendarat di pulau Tanegashima.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR