Nationalgeographic.co.id – Nerites adalah dewa laut yang disukai para dewa Olympian dalam mitologi Yunani. Dia adalah sosok dewa muda yang tampan tetapi diubah menjadi siput.
Kisahnya mungkin kurang dikenal. Dia jarang disebutkan oleh penulis terkenal Yunani mana pun. Namun Aelian, seorang ahli sejarah alam yang menulis pada abad ke-2 Masehi, menceritakan kembali legenda-legenda yang berhubungan dengan banyak binatang yang ditemukan di dalam dan sekitar Yunani.
Salah satunya adalah bagaimana kisah tentang bagaimana siput yang hidup di air mendapatkan namanya. Itulah kisah Nerites.
Menurut Aelian, ada dua legenda tentang bagaimana Nerites menjadi siput. Keduanya mengklaim bahwa dia adalah putra Nereus, dewa laut, dan Doris, dan Oceanid. Meski lima puluh putri Nereid (nimfa laut) mereka disebutkan oleh banyak penulis, Aelian mengklaim bahwa anak bungsu mereka adalah putra satu-satunya, yaitu Nerites.
Nerites adalah seorang pemuda tampan yang menarik perhatian para dewa Olympian dalam mitologi Yunani. Dua legenda berbeda memiliki dewa-dewa terkemuka yang bersaing untuk mendapatkan perhatiannya.
Yang pertama mengklaim bahwa Aphrodite terpikat oleh ketampanan dan pesona bocah itu. Ketika Zeus membawanya keluar dari laut dan ke Gunung Olympus, Aphrodite ingin Nerites menemaninya.
Namun, Nerites menolak, mengatakan bahwa dia lebih suka berenang bersama orang tua dan saudara perempuannya. Aphrodite memberinya sayap agar dia bisa terbang ke Olympus bersamanya, tetapi dia tetap menolak untuk meninggalkan laut.
Penolakan itu membuat Aphrodite marah sehingga dia memutar tubuh bocah itu dan mengeraskan kulitnya hingga menjadi cangkang spiral. Sayapnya diambil dan akhirnya diberikan kepada Eros dalam mitologi Yunani.
Mitos lain menyatakan bahwa Poseidon lah yang jatuh cinta pada bocah itu dan disebut sebagai kekasih Poseidon. Nerites tidak menolak dewa laut itu, tetapi menikmati kasih sayangnya.
Keduanya begitu dekat sehingga ikatan mereka menciptakan Anteros, dewa cinta timbal balik. Poseidon juga memberi Nerites kecepatan luar biasa sehingga dia bisa berenang di samping kereta dewa dan tidak dilampaui oleh makhluk laut mana pun.
Namun, Helios segera menjadi marah pada dewa yang lebih muda itu. Aelian tidak memberikan alasan, tetapi mengemukakan banyak kemungkinan.
Mungkin saja kecepatan yang diberikan oleh Poseidon yang membuat Helios tidak senang. Nerites bahkan mungkin cukup bodoh untuk menantang dewa matahari itu berlomba.
Kemungkinan lain adalah bahwa Helios cemburu dengan cinta antara Poseidon dan dewa laut muda itu. Helios juga menginginkan Nerites, dan berharap dia melakukan perjalanan melalui langit bersamanya daripada melalui laut dengan Poseidon.
Aelian juga mengemukakan bahwa kemarahan dewa matahari terhadap kekasih muda Poseidon dimotivasi oleh persaingan antara dua dewa yang lebih tua itu. Poseidon dan Helios telah bersaing untuk mendapatkan perlindungan Korintus, dan penulis menyatakan bahwa ada ketidaksukaan yang tersisa di antara mereka.
Apapun alasannya, dalam legenda versi ini Helios-lah yang membuat Nerites menjadi siput. Karena Yunani tidak pernah menjadi satu negara yang bersatu dan mencakup banyak koloni dan wilayah yang tersebar luas, sering kali ada banyak versi dari satu cerita. Nyatanya, hanya ada sedikit mitos yang disepakati secara universal oleh semua orang berbahasa Yunani.
Saat diberi dua cerita, banyak akademisi Yunani membuat pilihan yang sama dengan Aelian. Mereka memilih untuk menceritakan keduanya dan tidak memberikan pendapat pribadi daripada mengambil risiko menyinggung salah satu dewa.
Aelian tidak menawarkan asal-usul yang spesifik untuk salah satu cerita itu, sehingga sejarawan modern tidak mengetahui dari mana asal masing-masing cerita tersebut.
Dalam mitologi Yunani, kisah Nerites tidak terjadi dalam catatan tertulis lainnya yang masih ada, dan Aelian menunjukkan bahwa penulis hebat seperti Homer dan Hesiod tidak menyebut Nerites.
Sebaliknya, cerita itu adalah bagian dari cerita rakyat populer para pelaut dan desa pesisir. Dengan memasukkan asal-usul ini, Aelian memperjelas bahwa kisah-kisah yang diabadikan dalam puisi dan lakon epik hanya mewakili sebagian kecil dari kepercayaan Yunani.
Mitos yang paling terkenal adalah yang ditulis oleh nama-nama besar dalam literatur kuno. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh kisah Nerites, ada banyak cerita yang diceritakan oleh orang awam yang tidak mendapat perhatian yang sama dari para penyair.
Kisah-kisah ini tampaknya jarang diketahui bahkan pada masanya sendiri. Meskipun memasukkan ratusan legenda Yunani lainnya, misalnya, Ovid tidak menyebutkan transformasi Nerites di Metamorphoses, menyiratkan bahwa dia tidak mengetahui versi mana pun dari kisah tersebut.
Kisah-kisah yang ada dalam kepercayaan populer sering kali tidak bertahan. Kita tidak memiliki cara untuk mengetahui berapa banyak mitos yang diceritakan di dunia Yunani atau dalam budaya kuno lainnya yang hilang dari kita hari ini karena tidak pernah ditulis.
Hingga saat ini, siput air tawar dan garam masih dikenal dengan nama dewa laut muda karena Aelian yaitu Neritidae atau Nerites, yang merupakan keluarga taksonomi siput air yang ditemukan di Mediterania dan belahan bumi selatan.
Mengingat Gaydar, Studi Kontroversial yang Mampu Deteksi Orientasi Seksual Lewat AI
Source | : | Mythology Source |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR