Kemudian sisi-sisinya dihaluskan menggunakan batu pipih. Bejana berukuran kecil dan sedang dibuat dengan menggunakan cetakan tanah liat.
Sebelum dibakar, 'slip' tanah liat ditambahkan dan bejana dicat, diiris (terkadang menggunakan stempel), atau ditambahkan relief.
Slip adalah lapisan tipis dari campuran air dan tanah liat yang digunakan untuk melapisi permukaan luar atau dalam vas.
Di tempat pembakaran, lubang, atau api terbuka, bejana tersebut kemudian dibakar menggunakan metode oksidasi, menambahkan oksigen ke dalam api.
Sehingga dapat menghasilkan tembikar berwarna merah, kuning, dan krem, atau, melalui metode reduksi (membatasi pasokan oksigen) untuk menghasilkan tembikar berwarna hitam.
Keramik ditujukan untuk penggunaan yang lebih luas, sehingga bentuknya juga praktis. Bentuk yang paling umum adalah urpu, wadah berbentuk bulat.
Urpu digunakan untuk menyimpan jagung dengan leher panjang, bibir melebar, dua pegangan kecil di bawah pot, dan alas runcing.
Titik di pangkalnya ditekan ke dalam tanah dan menstabilkan pot saat jagung dituangkan ke dalamnya. Ada ukuran standar urpu berdasarkan volume isinya.
Mereka dihiasi dengan motif tumbuhan abstrak dan desain geometris, paling sering zig-zag dan titik. Contoh dari Cuzco lebih elegan dibandingkan dengan daerah lain dan dicat dengan warna hitam dan merah yang khas.
Jenis keramik lainnya adalah piring saji datar besar dengan gagang berbentuk binatang, mangkok, bejana qeros tinggi (dibuat berpasangan dan juga dari kayu), dan paccha.
Yang terakhir adalah tabung berongga berbentuk kaki bajak, biasanya dihiasi dengan tambahan tiga dimensi seperti tongkol jagung dan urpu.
Paccha (artinya 'air terjun') ditempatkan di dalam tanah sehingga bir jagung dapat dituangkan ke dalamnya secara ritual dalam upacara untuk mendorong panen yang baik.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR