Nationalgeographic.co.id - Perang dalam sejarah Perang Salib memang tidak hanya antara orang Kristen dan Muslim, tetapi organisasi utama yang berseteru adalah kedua pihak ini. Setidaknya ada 6 Pasukan Muslim dari Peradaban Islam timur tengah yang terlibat dan mendominasi setiap pertempuran.
Pasukan dalam sejarah Perang Salib (abad 11-15 M) yang terlibat berjuang untuk menguasai wilayah di Timur Tengah dan tempat lain. Perang dapat melibatkan lebih dari 100.000 orang di kedua pihak yang berseteru.
Pasukan yang terlibat datang dari seluruh Eropa untuk membentuk tentara Kristen Eropa, kemudian pasukan juga datang dari seluruh Asia Barat dan Afrika Utara untuk Peradaban Islam.
Pasukan Islam yang mewakili Peradaban Islam di timur tengah yang terlibat yaitu, Kekaisaran Turki Seljuk, Dinasti Fatimiyah, Dinasti Ayyubiyah, Mamluk, Bangsa Moor, dan Kekaisaran Ottoman.
Sepanjang sejarah Perang Salib, 6 kekuatan tersebut hampir mendominasi semua medan pertempuran. Menyisakan beberapa kesepakatan dan mengakhiri serangan Kristen Barat.
Pasukan Muslim umumnya mengikuti pola rekrutmen yang serupa dengan tentara Kristen Eropa. Mereka terdiri dari pengawal elite (askar), pungutan feodal dari kota-kota penting seperti Mosul, Aleppo, dan Damaskus, pasukan sekutu, sukarelawan, dan tentara bayaran.
Dalam pasukan Muslim, terdapat unit kavaleri, yang dapat mencakup pemanah berkuda, dan infanteri yang dipersenjatai dengan tombak, busur atau busur dan paling sering dilindungi oleh perisai melingkar.
Kavaleri Kekaisaran Seljuk Raya biasanya mengenakan baju besi pipih yang terbuat dari barisan besi kecil atau pelat kulit keras yang tumpang tindih.
Kekaisaran Seljuk Raya mendominasi Asia bagian barat sejak pertengahan abad ke-11 M. Pasukan mereka terkenal karena kontingen besar pemanah berkuda yang sangat terampil.
Taktik yang umum digunakan Kekaisaran Turki Seljuk adalah menembakkan rentetan anak panah yang mematikan dan kemudian mundur secepat mungkin untuk meminimalkan kerugian.
Jika beruntung, musuh mungkin juga tergoda untuk melancarkan serangan kavaleri yang berisiko dalam pengejaran, Kemudian para pemanah dapat berbalik dan menyerang lagi atau menembaki musuh dari posisi penyergapan.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR