37 lukisan dalam pameran tersebut merupakan karya seniman dari era 1930-an sampai tahun 2000-an seperti Affandi, Hendra Gunawan, S. Sudjojono, Dullah, Agus Djaja, Nasirun, dan Budi Ubrux. Lukisan tersebut menggambarkan pergulatan manusia Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari rakyat kecil, pejuang kemerdekaan, perempuan, dan tradisi.
Ada pula patung modern dan keramik yang dipamerkan dalam koleksi seni Bentara di Bentara Budaya Art Gallery. Keramik tersebut merupakan peninggalan dari Kerajaan Majapahit sampai ragam dinasti Kekaisaran Tiongkok yang berhubungan dengan Nusantara.
Penampilan ragam karya pada pameran dilengkapi dengan sistem pencahayaan khusus. Pencahayaan ini dapat diatur bentuk dan pendar cahayanya agar karya seni bisa terlihat optimal bagi pengunjung.
Sebagai pelestarian karya seni dan budaya, suhu udara di Bentara Budaya Art Gallery dilengkapi dengan sistem pendingin terpusat dan air dehumidifier yang dapat mengatur kelembapan relatif. Sistem seperti ini merupakan standar museum supaya tidak terjadi kerusakan dan pertumbuhan jamur pada karya seni.
Pada bagian keamanan, Bentara Budaya Art Gallery juga dilengkapi dengan kamera pengawas yang dapat memantau secara visual dan suhu sekitar.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR