Salah satu legenda Charon yang paling bertahan lama adalah bahwa sebuah koin diperlukan untuk membayar tukang perahu untuk perjalanan tersebut. Seseorang akan dikuburkan dengan koin, paling sering di mulutnya tetapi kadang-kadang di matanya, untuk membayar Charon atas jasanya.
Namun sebenarnya, praktik ini tidak tersebar luas di sejarah Yunani kuno. Gagasan tentang Charon yang menerima pembayaran untuk perjalanan tersebut diperkenalkan pada akhir zaman kuno dan tidak pernah tersebar luas seperti yang digambarkan oleh beberapa literatur modern.
Sebaliknya, hal terpenting untuk memastikan Charon membawa jiwa melintasi Acheron adalah penguburan yang layak.
Jika jenazah tidak dikuburkan, jiwa orang tersebut tidak akan diizinkan lewat kapal feri Charon. Mereka ditakdirkan untuk mengembara tanpa tujuan, menghantui orang yang masih hidup sampai mereka dikuburkan secara layak.
Banyak versi terkait asal-usul Charon dunia kuno, beberapa orang meragukan Charon berasal dari Yunani. Diodorus Siculus, sejarawan Yunani yang hidup pada abad ke-1 SM mengemukakan gagasan bahwa Charon bukanlah tokoh Yunani, melainkan berasal dari Mesir. Mitologi Mesir terkenal karena fokusnya pada akhirat. Psychopomp banyak ditampilkan dalam karya seni Mesir.
Salah satu pemandangan paling umum di akhirat di Mesir adalah perahu yang melintasi Dunia Bawah yang dipimpin oleh Osiris, raja para dewa yang sudah mati.
Setiap malam, Osiris melakukan perjalanan melalui Dunia Bawah. Dia melawan iblis yang berusaha menghancurkan kehidupan, seringkali dengan bantuan dewa lain.
Gambaran perahu yang melintasi perairan Dunia Bawah tentu saja terinspirasi oleh seni Mesir. Apakah, seperti yang diklaim Diodorus Siculus, nama Charon juga berasal dari Mesir masih kurang jelas.
Namun, inspirasi asli Charon mungkin bukan berasal dari Mesir. Tukang perahu orang mati adalah motif yang relatif umum. Di Mesopotamia, misalnya, sungai Hubur mengalir ke Dunia Bawah. Itu bisa diseberangi dengan bantuan Urshanabi, si tukang perahu.
Di Irlandia, Manannan mac Lir terkadang memiliki tujuan yang sama. Raja Dunia Bawah sering digambarkan sebagai dewa laut yang membawa manusia ke wilayahnya dengan perahu.
Gagasan untuk menyeberangi air menuju kehidupan berikutnya begitu tersebar luas sehingga gambar kapal feri bahkan ditemukan di pemakaman hingga ke Filipina.
Sebuah toples yang berasal dari abad ke-8 atau ke-9 di sana menunjukkan kepercayaan yang masih dianut di beberapa wilayah Asia Tenggara dan Oseania hingga saat ini. Arwah orang mati diangkut ke akhirat oleh tukang perahu yang mirip dengan Charon.
Oleh karena itu, Diodorus Siculus hampir pasti benar ketika dia meyakini bahwa Charon bukanlah dewa unik Yunani. Dia malah mewakili kepercayaan umum bahwa Dunia Bawah dipisahkan dari dunia kehidupan oleh air yang hanya bisa dilintasi dengan seorang pemandu.
Source | : | britannica,Mythology Source |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR