Nationalgeographic.co.id–Horae, yang sering disebut sebagai Horai adalah makhluk ilahi dari mitologi Yunani yang melambangkan musim dan perjalanan waktu. Mereka adalah putri Zeus dan Titaness Themis.
Horae sangat erat kaitannya dengan konsep waktu dan perkembangan musim yang teratur. Mereka merupakan makhluk-makhluk ilahi yang penting dalam kepercaraan dan upacara keagamaan Yunani.
“Mereka sering digambarkan sebagai dewi yang cantik dan awet muda, biasanya mengenakan jubah dan terkadang memegang benda-benda simbolis yang berkaitan dengan peran mereka,” tulis Morris H. Lary, pada laman History Cooperative.
Dalam mitologi Yunani kuno, biasanya ada tiga Horae, meskipun beberapa variasi menyebutkan lebih dari itu. Setiap Horae diyakini mengatur musim tertentu.
Penyebutan pertama tentang Horae terdapat dalam Iliad. Namun, Homer hanya memberikan sedikit informasi tentang mereka. Di luar referensi awal Homer, terdapat sejumlah deskripsi yang terkadang saling bertentangan dan memberi kita jumlah serta sifat Horae yang bervariasi.
Horae Keadilan
Penyair Yunani sezaman Homer, Hesiod, memberikan kisah yang lebih rinci tentang Horae dalam Theogony. Kisah diawali dengan Zeus yang menikahi Themis, dewi keadilan Yunani dan putri Uranus.
Dari pernikahan tersebut, lahirlah tiga dewi: Eunomia, Dice, Eirene. Ini adalah salah satu dari dua Triad Horae yang diakui (dan sangat berbeda).
Meskipun demikian, menurut Moris, ketiga dewi ini masih memiliki hubungan dengan musim. Putri-putri Zeus ini “masih dipandang terkait dengan langit dan rasi bintang surgawi, yang masuk akal mengingat hubungan mereka dengan perjalanan waktu yang teratur.”
Namun, Moris menambahkan, “ketiga dewi Horae ini jauh lebih erat kaitannya dengan gagasan-gagasan seperti perdamaian, keadilan, dan keteraturan seperti ibu mereka, Themis.”
Dice, adalah dewi keadilan manusia, hak-hak hukum, dan keputusan yang adil. Ia sangat membenci para pembohong dan koruptor. Di tangan bangsa Romawi, Dice direvisi sbagai dewi Justica– yang citranya sebagai "Lady Justice" menghiasi gedung-gedung pengadilan di seluruh dunia Barat hingga hari ini.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR