Nationalgeographic.co.id—Dalam mitologi Yunani, Hermes sang duta besar Dewa Olimpus, digambarkan membawa tongkat yang dililit ular: caduceus.
Tongkat ini merupakan senjata ampuh yang melambangkan kedamaian dan kelahiran kembali.
Dengan tongkat yang terlihat sangar, orang akan mengira bahwa Hermes adalah dewa yang cukup disegani.
Faktanya, ia adalah seorang penipu yang licik dan nakal. Meskipun demikian, ia tetap memiliki peran yang sangat penting dalam mitologi Yunani Kuno.
Tongkat Hermes dipercaya memiliki kekuatan yang dapat mengubah sesuatu. Orang Yunani kuno percaya bahwa tongkat Hermes dapat membuat manusia tertidur lelap atau membangunkannya.
Tongkat Hermes dapat membantu manusia meninggal dengan tenang dan dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati.
Tak hanya Hermes, tongkat ini juga dimiliki oleh dewa Merkurius. Sepanjang sejarah, caduceus dikaitkan sebagai simbol para pembawa berita atau pembawa pesan.
Meskipun tampak melekat dengan dewa-dewa mitologi Yunani, simbol caduceus tidak diyakini berasal dari Yunani kuno.
Lantas, jika bukan orang Yunani, siapakah orang pertama yang membayangkan tongkat ular yang khas ini?
Asal Usul Tongkat Hermes
Caduceus digambarkan dengan dua ular yang melilit di batangnya. Tongkat ini terkadang diperlihatkan dengan sayap di atasnya.
Sejarawan dari Afrika Selatan, Rachel Lockett, menjelaskan Caduceus, atau dalam bahasa Yunani “kerukeion”, tampaknya mengacu pada tongkat pembawa berita atau pembawa pesan. “Simbol pembawa berita ini diyakini berasal dari Timur Dekat kuno.”
Timur Dekat kuno mengacu pada peradaban kuno yang hidup di wilayah geografis yang mencakup sebagian besar wilayah Timur Tengah modern saat ini.
“Para ahli percaya bahwa caduceus diadopsi oleh orang Yunani kuno dari tradisi Timur Dekat kuno untuk digunakan sebagai pembawa pesan para dewa Yunani,” kata Rachel, “Namun, tidak semua orang menerima teori ini.”
Salah satu teori tentang asal usul simbol ini adalah bahwa caduceus berevolusi dari cambuk gembala. Tongkat gembala Yunani secara tradisional dibuat dari ranting pohon zaitun yang bercabang.
Cabang tersebut diatapi dengan dua helai wol, dan kemudian dua pita putih. Pita dekoratif tersebut diyakini digantikan oleh ular seiring berjalannya waktu.
Ikon dan simbol yang terkait dengan ular muncul di banyak budaya, Memang, ular adalah salah satu simbol mitologi tertua.
Ular muncul dilukis di dinding gua dan dalam teks tertulis pertama orang Mesir kuno. Mereka secara tradisional dikaitkan dengan dewa matahari dan melambangkan kesuburan, kebijaksanaan, serta penyembuhan.
Di Timur Dekat Kuno, ular dikaitkan dengan Dunia Bawah. Ketika dikaitkan dengan Dunia Bawah, ular mewakili bahaya, kejahatan, kehancuran, dan kematian.
Asal Usul Caduceus di Timur Dekat Kuno
Cendekiawan dan peneliti Amerika, William Hayes Ward, tidak sepakat dengan pernyataan di atas.
Ward menemukan simbol yang meniru caduceus klasik pada segel silinder Mesopotamia yang berasal dari tahun 3000 - 4000 SM.
Dua ular yang terjalin merupakan petunjuk tentang asal-usul tongkat tersebut, karena ular secara tradisional dikaitkan dengan ikonografi Timur Dekat kuno.
Ada yang berpendapat bahwa dewa Yunani, Hermes, berasal dari Babilonia. Dalam konteks Babilonia, Hermes dalam bentuknya yang paling awal adalah dewa ular. Hermes mungkin merupakan turunan dari dewa Timur Dekat Kuno Ningishzida.
Ada kemungkinan bahwa orang Yunani mengadopsi simbol dewa Timur Dekat untuk digunakan oleh dewa pembawa pesan mereka, Hermes.
Kisah Hermes Mendapatkan Tongkatnya dalam Mitologi Yunani
Dalam mitologi Yunani, ada beberapa kisah tentang bagaimana Hermes bisa memiliki Caduceus. Salah satu versi paling populer adalah bahwa ia diberi tongkat oleh dewa Olympian Apollo yang merupakan saudara tiri Hermes.
Dalam Kidung Homer, Hermes menunjukan kecapi yang terbuat dari cangkang kura-kura kepada Apollo. Alat musik itu berhasil membuat saudara tirinya terpesona dan ingin memilikinya.
Apollo memberikan tongkat kepada Hermes dengan syarat ia mau menyerahkan alat musik itu. Singkat cerita, dengan tongkat tersebut, Hermes menjadi duta para dewa.
Simbol Caduceus Mitologi Yunani
Dalam mitologi Yunani, tongkat Hermes adalah simbol perdamaian. Ular yang melilit melambangkan kelahiran kembali dan regenerasi.
“Ular adalah salah satu simbol paling kuno yang ditemukan secara lintas budaya. Mereka secara tradisional melambangkan kesuburan dan keseimbangan antara yang baik dan yang jahat,” kata Rachel.
Ular dianggap sebagai simbol penyembuhan dan regenerasi karena kemampuan ular untuk menanggalkan kulitnya. Di sisi lain, ia juga dianggap sebagai simbol kematian.
Ular pada caduceus mewakili keseimbangan, antara kehidupan dan kematian, perdamaian dan konflik, perdagangan dan negosiasi. Bangsa Yunani kuno juga menganggap ular sebagai hewan yang paling pintar dan bijaksana.
Putra Apollo, Asclepius, yang merupakan dewa pengobatan, juga memiliki tongkat dengan ular, yang semakin mengaitkan ular dengan seni penyembuhan. Tongkat Asclepius hanya memiliki satu lilitan ular di sekelilingnya, bukan dua seperti milik Hermes.
Di dunia saat ini, simbol Yunani kuno berupa ular yang terjalin pada sebuah tongkat biasanya dihubungkan dengan profesi medis.
Kobarkan Semangat Eksplorasi, National Geographic Apparel Stores Resmi Dibuka di Indonesia
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR