Sejarawan dari Afrika Selatan, Rachel Lockett, menjelaskan Caduceus, atau dalam bahasa Yunani “kerukeion”, tampaknya mengacu pada tongkat pembawa berita atau pembawa pesan. “Simbol pembawa berita ini diyakini berasal dari Timur Dekat kuno.”
Timur Dekat kuno mengacu pada peradaban kuno yang hidup di wilayah geografis yang mencakup sebagian besar wilayah Timur Tengah modern saat ini.
“Para ahli percaya bahwa caduceus diadopsi oleh orang Yunani kuno dari tradisi Timur Dekat kuno untuk digunakan sebagai pembawa pesan para dewa Yunani,” kata Rachel, “Namun, tidak semua orang menerima teori ini.”
Salah satu teori tentang asal usul simbol ini adalah bahwa caduceus berevolusi dari cambuk gembala. Tongkat gembala Yunani secara tradisional dibuat dari ranting pohon zaitun yang bercabang.
Cabang tersebut diatapi dengan dua helai wol, dan kemudian dua pita putih. Pita dekoratif tersebut diyakini digantikan oleh ular seiring berjalannya waktu.
Ikon dan simbol yang terkait dengan ular muncul di banyak budaya, Memang, ular adalah salah satu simbol mitologi tertua.
Ular muncul dilukis di dinding gua dan dalam teks tertulis pertama orang Mesir kuno. Mereka secara tradisional dikaitkan dengan dewa matahari dan melambangkan kesuburan, kebijaksanaan, serta penyembuhan.
Di Timur Dekat Kuno, ular dikaitkan dengan Dunia Bawah. Ketika dikaitkan dengan Dunia Bawah, ular mewakili bahaya, kejahatan, kehancuran, dan kematian.
Asal Usul Caduceus di Timur Dekat Kuno
Cendekiawan dan peneliti Amerika, William Hayes Ward, tidak sepakat dengan pernyataan di atas.
Ward menemukan simbol yang meniru caduceus klasik pada segel silinder Mesopotamia yang berasal dari tahun 3000 - 4000 SM.
Dua ular yang terjalin merupakan petunjuk tentang asal-usul tongkat tersebut, karena ular secara tradisional dikaitkan dengan ikonografi Timur Dekat kuno.
Kobarkan Semangat Eksplorasi, National Geographic Apparel Stores Resmi Dibuka di Indonesia
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR