“Di kota-kota, masyarakat miskin menempati ruang-ruang terbuka (serambi umum dan serambi serta ambang pintu rumah), tetapi tidak ada bukti literatur atau epigrafik yang menunjukkan undang-undang yang melarang mereka keluar," papar mereka.
"Masyarakat termiskin bahkan dapat mempertahankan kemampuan bersosialisasi, dengan sering menghadiri acara publik, pemandian atau keberadaan sistematisnya di dekat kuil."
Mesir Kuno dan Romawi Kuno juga merupakan jawaban yang populer, seperti dilaporkan oleh IFL Science.
Seperti halnya peradaban lainnya, betapa menyebalkannya hidup pada masa itu bergantung pada posisi Anda. Jelas tidak masalah menjadi firaun Pepi II, daripada menjadi budak yang Pepi kerap disiram madu untuk mengusir lalat dari makanannya.
Jika tujuan Anda memilih Mesir kuno adalah untuk membantu membangun piramida, hidup Anda mungkin sulit tetapi tidak seburuk yang Anda perkirakan.
Bertentangan dengan kesalahpahaman umum, bangunan tersebut tidak dibangun oleh budak. Konsensus saat ini adalah bahwa bangunan tersebut dibangun oleh buruh upahan, setelah desa pekerja dan permakaman di piramida Khafre dan Menkaure ditemukan pada tahun 1990-an.
Cara penguburan para pekerja–di kuburan yang terbuat dari batu bata lumpur, dengan bir dan roti untuk dibawa ke akhirat–dan kedekatannya dengan piramida menunjukkan bahwa para pembangunnya adalah pekerja yang dibayar. Pemeriksaan terhadap jenazah mereka menunjukkan bahwa mereka menjalani pola makan kaya protein, hal yang belum pernah terjadi pada saat itu.
Ada bukti bahwa tulang yang patah telah diperbaiki, dan satu orang bahkan ditemukan diamputasi kakinya sebelum bisa hidup selama 14 tahun berikutnya, yang menunjukkan bahwa mereka diberi perawatan medis.
Jawaban paling aneh atas perdebatan ini adalah adanya orang yang ingin hidup ke masa sebelum adanya bahasa. Ini seolah-olah bagi orang itu hidup jauh lebih baik ketika Anda harus memekik untuk memberi tahu sesama manusia bahwa mereka berisiko diserang hewan, daripada (misalnya) meminta seseorang untuk memberikan buah zaitun.
Apa pun peradaban atau era atau waktu terbaik menurut berbagai jawaban itu lagi-lagi kembali pada posisi atau status ekonomi dan sosial apa yang mereka jalani. Jika Anda punya uang dan kuasa, bukankah Anda bisa membeli atau mendapatkan hal-hal yang bisa menggembirakan hidup Anda?
Source | : | IFL Science,Brewminate |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR