“Hidup di pengasingan, Anda harus selalu waspada terhadap kekerasan yang brutal, tak terduga, dan dapat mengubah hidup Anda kapan saja,” kata Thomson. “Di pengasingan, satu-satunya aturan adalah bertahan hidup.”
Orang-orang buangan tak hanya terputus dari teman-teman mereka, tetapi juga terputus dari hubungan antarmanusia. Di gulag, orang-orang belajar untuk saling takut dan saling memukul.
“Banyak yang berpendapat bahwa gulag-gulag Rusia berfungsi sebagai sekolah dan tempat pelatihan bagi para mafia yang mendominasi masyarakat Rusia sejak 1980-an dan seterusnya,” jelas Thomson.
Para komandan sering menjalankan gulag dengan sistem yang dikenal sebagai "skala makanan". Ini adalah aturan yang dipopulerkan oleh Naftaly Frenkel, di mana para tahanan diberi makanan yang sebanding dengan pekerjaan mereka.
Jika seseorang bekerja lebih keras, maka ia akan diberi makanan yang lebih baik. Hasilnya adalah, seiring berjalannya waktu, para pekerja yang lebih kecil, lebih lambat, dan kurang efisien mati kelaparan.
“Sebelum diasingkan, Anda akan dihargai sebagai manusia. Di gulag, Anda hanya dihargai berdasarkan seberapa keras Anda bisa bekerja,” jelas Thomson.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR