Nationalgeographic.co.id - Dalam sejarah dunia, pencapaian manusia yang paling signifikan setelah bahasa adalah api, menurut Charles Darwin.
Dengan ditemukannya api, manusia mulai berkembang menemukan inovasi-inovasi baru dalam setiap sejarah evolusinya.
Kita telah menggunakan api sejak lama. Menurut sejarah, nenek moyang kita mungkin menggunakan api sebagai alat hampir satu juta tahun yang lalu. Bahkan, beberapa antropolog berpendapat hal ini mungkin juga terjadi sejak dua juta tahun yang lalu.
Meskipun bukti tegas tertua, yang ditemukan di Gua Qesem Israel, berasal dari 300.000 hingga 400.000 tahun yang lalu, yang menghubungkan pengendalian api paling awal dengan Homo sapiens dan Neanderthal. Namun kini, tim arkeolog internasional telah menemukan jejak api unggun yang muncul 1 juta tahun lalu.
Sejak kita belajar membuat api, manusia telah mencoba mencari cara untuk meningkatkan proses kita dan memudahkan kita membuat api. Sebelum ditemukannya korek api gesek, api biasanya dibuat dengan batu api dan baja atau bor api, yang keduanya bisa memakan banyak tenaga dan waktu yang lama.
Tahukah Anda, korek api yang biasa Anda gunakan dan seringnya banyak yang menyebutnya sebagai “korek api balon” itu ternyata ide penciptaannya melalui serangkaian peristiwa yang tanpa disengaja.
Pada awal mulanya, korek api mengandalkan bahan kimia, seperti “korek api Prometheus”, yang ditemukan pada tahun 1829. Korek api jenis ini terbuat dari botol kaca yang diisi asam sulfat lalu dibungkus kertas. Korek api tersebut dinyalakan dengan menghancurkan botol kaca. Tentu saja ini bukan hal yang terlihat praktis, malah mungkin membahayakan.
Akan tetapi, Darwin sendiri adalah penggemarnya. Dia akan menghibur orang lain dengan menggigit korek api untuk menyalakannya. Namun, seperti yang bisa dibayangkan, korek api yang membuat orang tergoda untuk menyalakannya dengan mulut memiliki beberapa kelemahan dalam hal keamanan.
Sekitar waktu yang sama, apoteker Inggris John Walker sedang bereksperimen dengan bahan kimia ketika dia secara tidak sengaja menggoreskan tongkat berlapis ke perapiannya. Tongkat itu terbakar, hal ini memberi ide pada Walker. Dia kemudian menciptakan korek api gesekan pertamanya.
John Walker (29 Mei 1781–1 Mei 1859) adalah seorang penemu Inggris. Ia lahir di Stockton-on-Tees, County Durham, pada tahun 1781. Dia bersekolah di sekolah tata bahasa setempat dan kemudian magang di Watson Alcock, ahli bedah utama di kota itu, melayani dia sebagai asisten.
Namun, dia tidak menyukai operasi bedah, dan harus meninggalkan profesinya. Ia beralih ke bidang kimia. Setelah belajar di Durham dan York, ia mendirikan bisnis kecil-kecilan sebagai ahli kimia dan apoteker di 59 High Street, Stockton, sekitar tahun 1818.
Pada tahun 1827, Walker mulai menjual korek api “Congreves” di apoteknya. Nama korek api tersebut terinspirasi dari nama penemu sejenis roket.
Congreve's Walker adalah korek api pertama Walker yang terbuat dari karton, tetapi ia segera mulai menggunakan sepotong kayu tipis yang dipotong dengan tangan.
Korek api tersebut kemudian dikemasnya dalam kotak karton yang dilengkapi dengan amplas untuk menggeseknya. Stik karton buatannya itu dilapisi campuran kalium klorat dan antimon sulfide yang akan terbakar jika digesek pada selembar kertas amplas.
Meskipun penemuan Walker langsung populer, dia memilih untuk tidak mematenkannya. Akibatnya, orang lain pun segera meniru desainnya dan mulai menjual versi mereka sendiri. Hal ini tentu saja membuat samar perannya sebagai penemu asli korek api.
Tidak lama setelah kematiannya pada tahun 1859, ia diakui sebagai pencipta korek api gesekan pertama.
Kini, semakin berkembangnya zaman, korek api pun mulai mengalami evolusi. Kehadiran pemantik api gas merupakan sebuah revolusi. Diciptakan oleh orang Prancis Henry Pingeot dan dipasarkan oleh Marcel Quercia, pemantik api saku pertama, Crillon, muncul pada tahun 1948. Dan sungguh sebuah inovasi! Dengan menjentikkan jari Anda, percikan api yang dihasilkan menyulut sejumlah kecil gas yang dilepaskan.
Aneka macam bentuk korek api pun mulai dikembangkan hanya sekedar untuk membuatnya tampak lebih menarik dan unik. Nah, korek api manakah yang menjadi favorit Anda?
Source | : | hubpages |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR