Dindingnya, masing-masing mencapai ketinggian 18 meter, ditata secara zigzag yang membentang sepanjang 540 meter sehingga setiap dinding memiliki hingga 40 segmen.
Bentuk itu memungkinkan pihak bertahan untuk menangkap penyerang dalam baku tembak. Mereka juga terbantu oleh kelengkungan umum seluruh fasad benteng.
Selain itu, arsitek Kekaisaran Inca sering kali berusaha memadukan struktur mereka secara harmonis dengan lanskap alam sekitarnya. Garis besar Sacsayhuaman juga dibangun untuk meniru kontur pegunungan yang menjulang di belakangnya.
Hal ini terutama terlihat ketika matahari menciptakan bayangan segitiga yang dalam di antara teras-teras zigzag. Cara yang persis sama seperti yang terjadi di pegunungan dengan puncak dan lembahnya.
Dalam pertimbangan pertahanan lainnya, hanya ada satu pintu kecil di setiap teras yang memberikan akses ke interior bangunan dan menara di lereng bukit di belakangnya.
Catatan saksi mata di Spanyol menggambarkan sebuah menara melingkar besar berlantai empat atau lima. Menara itu ditempatkan di tengah-tengah benteng dan fondasinya (bersama dengan dua menara lainnya) dapat dilihat hingga saat ini.
Di bagian belakang kompleks, di area yang disebut Suchuna (perosotan), terdapat lebih banyak teras, serambi, bangunan tambahan, dan sistem pasokan air termasuk tangki air dan saluran air.
Terakhir, terdapat area terasering yang dipotong di sisi Bukit Rodadero. Area tersebut dianggap sebagai tempat suci keagamaan.
Mungkin area itu didedikasikan untuk dewi bumi Pachamama, atau platform pengamatan bagi penguasa Kekaisaran Inca untuk menyaksikan upacara dari atau tempat pengamatan astronomi.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR