Nationalgeographic.co.id—Bagi orang Eropa, bangsa Mongol bagaikan mimpi buruk. Bagaimana tida? Dalam sejarah mereka, bangsa Mongol dari arah timur masuk ke Eropa, merampas kekuasaan, dan menaklukkan berbagai kerajaan.
Bahkan, pada abad kelima Masehi, Kekaisaran Romawi diganggu dengan kedatangan salah satu etnis proto-Mongol yang dipimpin Attila dari Hun. Kedatangan orang Asia atau rumpun Turki dan Mongol sudah berlangsung dari masa prasejarah.
Pada abad pertengahan, Kekaisaran Mongol yang disatukan oleh Genghis Khan kembali menghantui Eropa. Salah satu putra Genghis, Ogedei Khan (1229-1241) yang menjadi pemimpin tertinggi Kekaisaran Mongol untuk kampanye ke Eropa yang berada di balik Pegunungan Ural.
Pergerakan pasukan Mongol telah menyeberang Sungai Volga pada 1236, dan menaklukkan Volga Bulgaria setahun berikutnya. Kota-kota lain milik Rusia (Kievan Rus) satu per satu jatuh sampai 1240.
Kekuasaan di Eropa Timur inilah yang kelak menjadi pecahan Kekaisaran Mongol yang disebut Gerombolan Emas. Kelompok ini dipimpin oleh Batu Khan sejak 1227, yang merupakan keponakan Ogedei.
Setelah Rusia hancur, Mongol terus ke arah barat, menghancurkan pasukan Polandia dan para Ksatria Teutonik, dan berperang dengan Hungaria pada 1241. Namun, serangan itu terhenti ketika Kaisar Ogedei meninggal pada tahun yang sama di Mongolia.
Meski demikian, Gerombolan Emas tidak pernah menyentuh lebih jauh ke Laut Adriatik yang memisahkan Italia dan Balkan. Mereka pernah menyerang Konstantinopel pada 1242, tetapi gagal.
Semangat Gerombolan Emas ini kemudian membuat orang Eropa menyebut bangsa Mongol sebagai Tartar. Ada dua pendapat mengenai istilah ini. Pertama, Tartar mungkin diambil dari salah satu klan Mongol, Tatar. Kedua, karena keganasan mereka dalam menaklukkan kota, diambil dari neraka atau dunia bawah dari mitologi Yunani, Tartarus.
Dunia Islam dan perpecahan Kekaisaran Mongol
Berke Khan, saudara Batu yang baru naik menjadi Khan tertinggi Gerombolan Emas pada 1257 melanjutkan kampanye militer. Dia hendak menguasai dunia Islam namun berbeda dengan cabang Kekaisaran Mongol lainnya, Ilkhanat. Rivalitas antara Gerombolan Emas dan Ilkhanat begitu terasa di perbatasan, bahkan keduanya saling berperang pada 1262.
Kekaisaran Ilkhanat yang saat itu dipimpin oleh Hulagu Khan berseteru dengan Gerombolan Emas dan menaklukkan Persia. Ilkhanat menjadi kawan atau lawan bagi peradaban Islam dan Kristen yang tengah berseteru dalam sejarah Perang Salib.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR