Bagi Jane Seymour, ini adalah pencapaian puncak dari masa jabatannya yang singkat namun berdampak besar sebagai ratu, sebuah pemenuhan peran utamanya dalam masyarakat yang mengukur nilai seorang ratu sebagian besar berdasarkan kemampuannya menghasilkan keturunan laki-laki.
Kelahirannya terjadi di Istana Hampton Court, kediaman kerajaan yang telah direnovasi secara ekstensif oleh Henry dan kemudian dikaitkan erat dengan dinasti Tudor.
Persalinannya sulit dan berlarut-larut, berlangsung selama dua hari tiga malam, sebuah cobaan yang sangat melelahkan baik secara fisik maupun emosional bagi Jane.
Pemahaman dan praktik medis pada saat itu masih sangat sederhana, dan risiko yang terkait dengan persalinan sangat tinggi.
Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Jane melahirkan bayi laki-laki yang sehat. Pangeran muda itu diberi nama Edward, sebuah nama yang membangkitkan kejayaan Inggris di masa lalu dan mengisyaratkan harapan dan ekspektasi yang kini ada di pundak mungilnya.
Akhir Tragis Kematian Jane Seymour
Sayangnya, Jane Seymour meninggal pada 24 Oktober 1537, hanya dua belas hari setelah melahirkan Edward VI. Peristiwa ini merupakan momen duka mendalam bagi Raja Henry VIII dan seluruh istana Inggris.
Kematiannya terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga, kemungkinan besar disebabkan oleh komplikasi pasca melahirkan seperti demam nifas, suatu kondisi yang umum namun mematikan di era tanpa antibiotik atau pemahaman medis yang maju.
Tragedi itu sangat terasa, bukan hanya karena kualitas pribadi Jane, tapi juga karena dia berhasil memberikan Henry pewaris laki-laki yang sangat dia cari.
Kematiannya meninggalkan kekosongan yang bersifat pribadi dan politik, membayangi apa yang seharusnya menjadi saat perayaan dan kelegaan tanpa tanggung-tanggung.
Henry dikatakan benar-benar terpukul atas kematian Jane. Berbeda dengan istri sebelumnya, Catherine dari Aragon dan Anne Boleyn, Jane diberi pemakaman kenegaraan, suatu kehormatan yang tidak diberikan kepada istri Henry lainnya.
Henry sendiri nantinya akan dikebumikan di sampingnya, sebuah penghormatan abadi atas pengaruh mendalam yang telah dia berikan padanya selama pernikahan singkat mereka.
Raja Henry memerintahkan agar istana berkabung untuk waktu yang lama. Dia menarik diri dari kehidupan publik selama beberapa bulan, karena diliputi oleh kesedihannya.
Kematian Jane yang terlalu dini juga berdampak langsung dan jangka panjang bagi dinasti Tudor. Dia meninggalkan seorang bayi laki-laki, Edward, yang sekarang tumbuh tanpa ibu dalam sejarah Abad Pertengahan.
Source | : | History |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR