MacArthur tidak merahasiakan keyakinannya bahwa pasukan Australia kurang semangat. Pada bulan September 1942 ia memerintahkan Rowell dicopot dari komandonya.
Tindakan tersebut memicu kebencian yang meluas terhadap MacArthur di kalangan pasukan Australia, sebuah opini yang tidak akan surut seiring berjalannya waktu dalam sejarah Perang Dunia II.
Di Brisbane, ketegangan mulai meningkat antara pasukan Amerika dan warga sipil serta prajurit Australia.
Pertempuran Midway (3–6 Juni 1942) dan Guadalkanal (yang dimulai pada 7 Agustus 1942 di Kep. Solomon) secara efektif menghambat kemajuan Jepang di Pasifik, dan Queensland tidak lagi terancam invasi Jepang.
Pertempuran Brisbane dimulai sekitar pukul 19.00 pada malam yang diperingati sebagai Hari Thanksgiving di Amerika Serikat.
Jumlah korban jiwa, meskipun berbeda-beda di berbagai laporan, menggarisbawahi betapa parahnya peristiwa tersebut.
Di pihak Australia, seorang tentara, Prajurit Edward Webster, tewas karena luka-luka yang dideritanya selama kerusuhan.
Kekerasan tersebut juga mengakibatkan ratusan orang terluka. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa sebanyak 500 hingga 600 orang, sebagian besar adalah prajurit Australia, tetapi juga tentara Amerika dan warga sipil, terkena dampaknya.
Beberapa prajurit Amerika terluka, di antaranya serius, sehingga menambah jumlah korban konflik yang tragis.
Kerusakan yang terjadi melebihi jumlah korban manusia. Properti di pusat kota terkena dampak kekerasan, dengan jendela-jendela pecah dan perlengkapan yang rusak menunjukkan betapa dahsyatnya konflik tersebut.
Dunia usaha dan perusahaan lokal terkena dampak paling parah, dengan kerusakan infrastruktur yang menyebabkan kerugian ekonomi.
Dalam arti yang lebih luas, pertempuran tersebut merusak tatanan sosial Brisbane. Rasa saling percaya dan persahabatan yang seharusnya terjalin di antara sekutu pun hancur.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR