Nationalgeographic.co.id—Selama 500 tahun, harta karun Montezuma yang legendaris seakan hilang tanpa jejak. Peradaban kuno yang misterius, timbunan emas Aztec nan eksotis, dan kutukan kuno, semuanya tidak menyurutkan semangat pemburu harta karun.
Namun bagaimana harta karun itu bisa hilang? Mari kita simak sejarah berdarah dari harta karun Montezuma yang legendaris itu.
Kedatangan Spanyol
Saat itu tahun 1519 dan penakluk Spanyol, Hernan Cortes, mendarat di pantai yang sekarang disebut Meksiko. Pendaratan itu menjadi momen penting dalam sejarah Benua Amerika. Pasalnya, peristiwa itu menandai awal dari berakhirnya salah satu kerajaan terbesar di benua itu – Suku Aztec.
Memimpin pasukan kecilnya ke pedalaman, Cortes mulai membuat aliansi dengan berbagai penduduk asli. “Termasuk suku Tlaxcalteca, musuh lama suku Aztec,” tulis Sarah Pruitt di laman History.
Tidak lama kemudian Cortes mendapati dirinya berdiri di jalan lintas utama menuju kota pulau Tenochtitlan, ibu kota Suku Aztec. Ibu kota itu terletak di tengah Danau Texcoco. Kekaisaran Aztec telah menguasai Meksiko Tengah sejak awal abad ke-15. Aztec juga memiliki aliansi dengan negara kota – Tenochtitlan, Tetzcoco, dan Tlacopan.
Dipercaya bahwa sekitar enam juta orang termasuk dalam wilayah aliansi rangkap tiga. Saat itu, yang memerintah kekaisaran adalah Montezuma II, Kaisar Aztec kesembilan.
Dari istananya di Tenochtitlan, Montezuma melakukan program ekspansionis yang agresif sejak berkuasa pada tahun 1502. Kekaisaran Aztec tumbuh dalam ukuran, kekuasaan, dan kekayaan pada masa pemerintahannya. Montezuma mengubah Kota Tenochtitlan yang sudah megah menjadi keajaiban budaya. Ia menambahkan kebun binatang, kebun raya, dan bahkan perpustakaan ke dalam tampilan piramida, kuil, dan alun-alun yang mengesankan.
Jadi, ketika Spanyol tiba di gerbang Tenochtitlan, mereka memasuki wilayah Aztec yang sedang dalam masa keemasannya. Masyarakat Tenochtitlan sangat penasaran dengan para pengunjung Eropa ini dan menyambut dengan tangan terbuka. Mereka bertukar hadiah berupa emas dan perak di jalan lintas. Padahal, peristiwa ini adalah salah satu pertemuan paling kritis dalam sejarah Benua Amerika, karena setelah momen ini segalanya berubah.
Namun tidak ada dokumentasi mendetail tentang apa yang dilakukan oleh Cortes. Sebagian besar bukti tentang apa yang terjadi selanjutnya didokumentasikan oleh Cortes sendiri. Ia menulis surat kepada Raja Spanyol setahun kemudian. Para sejarawan modern sangat meragukan keakuratan catatan Cortes, yang mereka yakini sangat condong ke arah narasi Spanyol.
Dewa yang turun ke bumi
Jika Cortes bisa dipercaya, Montezuma memandang Spanyol sebagai dewa yang turun ke bumi. Kedatangan Cortes memenuhi ramalan lama Suku Aztec bahwa suatu hari nanti akan ada pasukan asing yang perkasa yang akan datang dan menaklukkan mereka. Cortes bahkan mengutip Montezuma yang mengatakan bahwa dia hanya menjaga takhta Aztec tetap “hangat” untuk Raja Spanyol. Setelah menyerah, dia mengundang orang Spanyol masuk, di mana mereka akan tinggal selama enam bulan ke depan.
Kenyataannya, keyakinan bahwa Spanyol adalah dewa dan penyerahan Montezuma kemungkinan besar hanya rekayasa atas nama Cortes. Namun, Montezuma mengundang orang Spanyol masuk, mungkin karena penasaran untuk mengetahui lebih banyak tentang mereka. Tentu saja itu menjadi tindakan yang kemudian sangat dia sesali.
Ketegangan terjadi antara Suku Aztec dan pendatang Spanyol
Dalam beberapa bulan berikutnya, orang Spanyol mulai menyukai emas Aztec. Ketegangan antara penduduk lokal dan tamu asing pun tidak terelakkan. Akhirnya, segalanya memuncak pada suatu malam di bulan Mei 1520 ketika Cortes sedang berada di luar kota. Selama festival Toxcatl ketika penduduk Tenochtitlan menghormati Dewa Tezcatlipoca, terjadi pembantaian besar-besaran.
Sementara para bangsawan dan pejuang Aztec merayakannya di Kuil Agung, tentara Spanyol mengunci mereka di dalam. Para tentara dengan kejam menyerang orang-orang yang tidak bersenjata, membantai ratusan orang. Orang-orang Spanyol mengaku menyelamatkan orang-orang yang tidak bersalah dari pengurbanan manusia.
Sedangkan Suku Aztec berpendapat bahwa hal itu semata-mata karena keserakahan setelah orang-orang Spanyol melihat emas selama festival.
Dalam kekacauan yang terjadi, penduduk Aztec bangkit melawan tamu asing mereka. Spanyol menculik Montezuma dan menahannya. Mereka mempertahankan posisi melawan suku Aztec yang mengepung. Cortes segera kembali tetapi sudah terlambat. Posisi Spanyol di Tenochtitlan tidak dapat dipertahankan dan pada awal Juli 1520, mereka berupaya melarikan diri di tengah malam.
Dikatakan bahwa orang Spanyol memegang setiap keping emas, perak, dan batu permata yang bisa mereka dapatkan. Mereka pun kabur menuju ke salah satu jalan lintas. Tapi mereka tidak dapat melarikan diri terlalu jauh. Alarm dibunyikan dan kekacauan yang terjadi. Cortes dan pasukannya yang terdiri dari 500 orang hampir seluruhnya tewas.
Montezuma dibunuh malam itu, kemungkinan besar oleh Spanyol. Namun ada juga yang percaya bahwa dia dirajam sampai mati oleh rakyatnya sendiri karena mengizinkan Spanyol memasuki wilayah mereka. Malam itu dikenal sebagai La Noche Triste (“Malam Sedih”).
Di sinilah legenda harta karun Montezuma yang hilang muncul. Tentara Spanyol yang melarikan diri dikatakan telah membuangnya ke perairan sekitar jalan lintas, sehingga meringankan beban saat melarikan diri.
Cortes melarikan diri tetapi kembali pada tahun itu dengan pasukan baru yang berhasil menjarah Tenochtitlan. Ia pun menggulingkan kaisar baru dan mengakhiri Kekaisaran Aztec yang besar.
Legenda harta karun Montezuma yang hilang
Mengenai harta karun yang hilang, Cortes tidak dapat menemukannya. Hal ini memicu teori bahwa pada tahun di mana Spanyol tidak berada di sana, Suku Aztec mengeruknya dari Danau Texcoco. Kemudian menyembunyikannya di lokasi rahasia.
Lokasi tersebut telah menjadi penyebab perdebatan selama berabad-abad. Beberapa orang percaya bahwa harta karun Montezuma dibawa ke utara menuju tempat yang sekarang menjadi Amerika Serikat.
Salah satu legenda menceritakan tentang sekelompok Suku Aztec meninggalkan kota dan menuju ke utara setelah Spanyol pergi pada 1520. Mereka membawa serta semua harta karun Kekaisaran Aztec. Termasuk yang hilang di La Noche Triste serta jenazah Montezuma yang digali.
Setelah mencapai lokasi yang tidak diketahui di Amerika Serikat, mereka mengutuk harta karun tersebut sebelum menguburkannya. Para budak yang menemani pun dibunuh. Yang tersisa hanya para prajurit yang berjaga di atas timbunan itu.
Masyarakat adat di wilayah tersebut diyakini menyaksikan prosesi Aztec, termasuk pemindahan harta karun yang sangat besar. Rumor tersebut diturunkan melalui tradisi lisan selama berabad-abad.
Berbagai lokasi telah diusulkan untuk mengetahui keberadaan harta karun tersebut, yang paling populer adalah Utah. Seorang pencari harta karun bernama Freddy Crystal tiba di kota kecil Kanab pada awal abad ke-20.
Ia muncul dengan membawa cerita tentang peta dan petroglif Aztec. Peta-peta itu, yang diduga dia temukan di Meksiko, menunjukkan sebuah lokasi di Utah yang menjadi tempat dalam dongeng tersebut.
Sejauh ini, belum ada harta karun Montezuma yang ditemukan di Amerika Serikat. Satu-satunya keping emas yang dapat diidentifikasi sebagai bagian dari harta karun Montezuma ditemukan pada 1981 di Mexico City. Emas itu ditemukan oleh pekerja konstruksi.
Pengujian pada tahun 2019 membuktikan batangan seberat 1,9 kg itu berasal dari zaman Montezuma. Emas tersebut ditemukan di rute yang diambil Cortes selama La Noche Triste. Fakta itu menunjukkan bahwa mungkin harta karun itu tidak pernah meninggalkan Meksiko sama sekali.
Namun, satu batangan bukan merupakan timbunan seperti yang ada dalam legenda. Banyak pemburu harta karun terus melanjutkan pencariannya dengan harapan menemukan salah satu misteri terbesar yang hilang dalam sejarah.
Source | : | History |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR