Penaklukan Romawi atas Britania, yang dipimpin oleh Kaisar Claudius pada tahun 43 Masehi, menandai era baru bagi suku Catuvellauni. Seperti banyak suku asli lainnya, mereka secara bertahap berasimilasi ke dalam sistem provinsi Romawi, mengadopsi adat istiadat, hukum, dan struktur pemerintahan Romawi.
Budaya mereka yang dulunya bangga dan independen ditaklukkan oleh Kekaisaran Romawi yang perkasa, meninggalkan jejak-jejak peninggalan mereka dalam bentuk nama-nama tempat, peninggalan arkeologi, dan catatan sejarah.
Namun, terlepas dari asimilasi mereka, semangat Catuvellauni tetap bertahan, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam ingatan kolektif Inggris.
“Keberanian mereka dalam menghadapi kesulitan, penguasaan keahlian mereka, dan warisan budaya mereka yang kaya terus menginspirasi ketertarikan dan kekaguman hingga hari ini,” kata Aleksa.
Maka, Aleksa menambahkan, “harus dikatakan bahwa dalam aspek luas sejarah Inggris kuno, suku Catuvellauni berdiri sebagai suku yang dinamis dan berpengaruh yang warisannya masih belum pudar.”
Meskipun kedaulatan mereka mungkin telah hilang ditelan waktu, kenangan mereka tetap hidup, sebuah bukti akan semangat yang tak lekang oleh waktu.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR