Pencapaian ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian koperasi dan UKM, Republik Indonesia; Kementerian SMEs and start-up Korea Selatan; dan organisasi ASEIC.
“Secara pribadi dan mewakili comestoarra, saya mengucapkan terima kasih kepada Loesche karena telah menggandeng dan akan menyempurnakan inovasi comestoarra sesuai standar Eropa sehingga karya serta pemikiran comestoarra dapat diterapkan di seluruh wilayah Indonesia, Asia Tenggara, hingga Eropa," kata Supriadi, yang merupakan praktisi Sumber Daya Manusia dan konsultan senior bidang energi dan ketenagalistrikan PT Hexa Integra Electrica.
"Saya juga mengucapkan terimakasih kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Universitas Andalas, PT Bukit Asam, Tbk., PT Bukit Multi Investama, PT Adaro Power, Pemerintah Kabupaten Ende, dan PT PLN (Persero) serta subholdingnya yang telah mempercayai penerapan inovasi comestoarra untuk sejumlah program penelitian, pengabdian masyarakat, dan pembuatan percontohan dalam kaitannya dengan dekabronisasi melalui transisi energi”, imbuhnya.
Supriadi menekankan pentingnya aspek non teknis dalam penerapan suatu teknologi di suatu daerah. Hal ini dikarenakan, Indonesia pada khususnya dan negara-negara di Asia Tenggara pada umumnya memiliki kondisi geografis, sosial-budaya, aspek regulasi, dan prioritas yang berbeda-beda jika dikaitkan dengan target capaian dekarbonisasi dan transisi energi.
Supriadi meyakin bahwa konsep desentralisasi dengan merujuk pada commutative law of algebra dapat mendukung pemerintah di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, dalam mewujudkan dekarbonisasi dan transisi energi secara simultan.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR