Musim Gerhana
Seringkali, dua gerhana - satu matahari dan satu bulan - terjadi dalam satu musim gerhana. Musim gerhana berlangsung sekitar 34 hingga 35 hari.
Kadang-kadang, ketika gerhana awal terjadi cukup awal di musim gerhana, bisa ada tiga gerhana dalam satu musim gerhana (dua matahari dan satu bulan, atau dua bulan dan satu matahari).
Terakhir terjadi pada Juli-Agustus 2020 (bulan/matahari/bulan), dan selanjutnya akan terjadi pada Juni-Juli 2029 (matahari/bulan/matahari).
Tahun ini, di tahun 2024, pertengahan musim gerhana jatuh pada tanggal 5 April dan 29 September. Di pertengahan musim gerhana, yang berulang kira-kira setiap 173 hari, nodus bulan sejajar persis dengan Bumi dan matahari.
Fase Bulan Bergeser Sepanjang Zodiak Setiap Bulan
Relatif terhadap nodus bulan, fase bulan berulang sekitar 30 derajat lebih jauh ke timur (berlawanan arah jarum jam) di sepanjang zodiak setiap bulan. Jadi pasangan gerhana berikutnya tidak akan datang selama hampir enam bulan kalender lagi (6 x 30 derajat = 180 derajat).
Setelah gerhana 24-25 Maret dan 8 April, pasangan gerhana berikutnya jatuh pada 17-18 September dan 2 Oktober. Pasangan gerhana pertama di tahun 2025 terjadi pada 13-14 Maret (gerhana bulan total) dan 29 Maret (gerhana matahari sebagian).
Bulan baru dan bulan purnama berikutnya terjadi hampir 30 derajat lebih jauh ke timur yang diukur oleh rasi bintang zodiak dalam waktu sekitar 29,5 hari. Tetapi bulan kembali ke nodusnya lebih awal dua hari dari itu, atau dalam waktu sekitar 27,2 hari.
Seberapa Sering Terjadi Gerhana?
Meskipun orbit Bulan miring terhadap Bumi dan gerhana tidak terjadi setiap bulan purnama dan baru, gerhana lebih sering terjadi daripada yang kita kira.
Setiap gerhana adalah fenomena luar biasa yang patut disaksikan. Gerhana matahari dan bulan mengingatkan kita bahwa kita hidup di sebuah planet dan terkadang sejajar dengan objek-objek langit yang megah.
Pada abad ke-21 saja, diperkirakan terjadi 224 gerhana matahari dan 230 gerhana bulan.
Jika Bumi dan Bulan mengorbit Matahari pada bidang yang sama, maka gerhana matahari total dan gerhana bulan total bisa terjadi setiap bulan. Namun, kenyataannya tidak demikian. Orbit Bulan miring sekitar 5 derajat terhadap orbit Bumi.
Akibatnya, gerhana hanya terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan sejajar dalam konfigurasi tertentu. Sepanjang tahun 2024, misalnya, terjadi empat gerhana: dua gerhana matahari dan dua gerhana bulan.
Dengan memahami orbit bulan, kemiringan orbit bulan, dan peristiwa astronomis yang terkait dengan gerhana, Anda telah mendapatkan jawaban atas pertanyaan mengapa gerhana matahari dan gerhana bulan tidak terjadi setiap bulan.
Fenomena alam ini memang menakjubkan dan penuh dengan ilmu pengetahuan. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda tentang dunia astronomi dan menginspirasi Anda untuk terus belajar dan menjelajahi keajaiban alam semesta.
KOMENTAR