Tidak mengherankan jika ia segera menganggap pihak berwenang Kolombia dan Amerika sebagai ancaman serius. Namun Escobar terbukti menjadi sosok yang sulit mereka hentikan.
Kejatuhan dan kematian Pablo Escobar
Pada tahun 1991, Pablo Escobar dikirim ke penjara. Tapi itu bukanlah penjara seperti yang dialami kebanyakan penjahat. Escobar telah mencapai kesepakatan dengan pihak berwenang Kolombia di mana dia setuju untuk menyerahkan diri dengan dua syarat. Pertama, dia tidak akan diekstradisi ke Amerika Serikat. Kedua, dia dapat merancang penjaranya sendiri.
Hasilnya adalah La Catedral, sebuah penjara mewah yang mencakup sauna, jacuzzi, dan ruang biliar. Faktanya, Pablo Escobar menikmati kebebasan di La Catedral sehingga ia dapat terus mengawasi bisnis kartel. Dari penjara itu, ia bahkan memerintahkan kematian beberapa pemimpin kartel pada tahun 1992.
Bagi pihak berwenang Kolombia, ini adalah tantangan terakhir. Mereka memutuskan untuk memindahkan Escobar ke penjara lain. Namun, kemudian, Escobar dia tiba-tiba melarikan diri.
Pablo Escobar dan keluarganya melarikan diri selama sekitar satu setengah tahun. Mereka dikejar oleh unit polisi Kolombia yang dikenal sebagai Search Bloc. Juga kelompok yang menamakan diri mereka “Perseguidos por Pablos Escobar” — yang diterjemahkan menjadi “Orang Dianiaya oleh Pablo Escobar”. Dan pada bulan Desember 1993, pasukan Kolombia akhirnya berhasil melacak Pablo Escobar.
Mereka memojokkannya di atap barrio Los Olivos di Medellin. Pablo Escobar meninggal pada usia 44 tahun setelah ditembak beberapa kali, meskipun tidak diketahui kelompok mana yang membunuhnya. Namun sebagian orang percaya bahwa Escobar, yang terpojok dan tidak punya pilihan lagi, memutuskan untuk mati karena bunuh diri.
Dengan itu, Pablo Escobar pun tewas. Namun warisannya masih membayangi hingga hari ini.
Warisan sang raja kokain
Setelah kematian Pablo Escobar, sekitar 25.000 orang menghadiri pemakamannya. Para tamu tersebut termasuk orang-orang yang didukung secara finansial oleh Escobar – termasuk masyarakat miskin Kolombia. Bagi mereka, ia adalah sosok “Robin Hood” yang telah menunjukkan kemurahan hati dan kasih sayang dengan membagi kekayaannya.
Namun bagi banyak orang lainnya – termasuk kerabat dari 4.000 orang yang dibunuh Escobar dan kartelnya – ia adalah penjahat berhati dingin. Escobar adalah orang yang menyebabkan kekerasan dan kehancuran di Kolombia.
Memang, Pablo Escobar sendiri konon hidup dengan mantra "plata o plomo", yang diterjemahkan menjadi “perak atau timah (peluru)”. Ia menjadi sosok yang peduli, baik terhadap masyarakat miskin Kolombia dan terhadap keluarganya. Tapi pada akhirnya, Pablo Escobar adalah seorang gembong narkoba kejam yang tidak berhenti untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | All Thats Interesting |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR