Sang raja kokain juga membangun beberapa kabin di daerah yang lebih terpencil. Kabin itu menjadi tempat untuk melarikan diri.
Selama periode kelab malam dan pesta pora itu, Maria akhirnya menyadari bahwa suaminya mempunyai banyak pacar. Escobar menikmati kebersamaan dengan wanita lain selama satu atau dua minggu, bahkan satu atau dua bulan. Namun Escobar tidak pernah menganggap semua hubungan itu serius.
Awal Kejatuhan Pablo Escobar
Semua itu berubah pada suatu malam di pertengahan tahun 1981, ketika Escobar bertemu Wendy Chavarriaga Gil. Hubungan mereka berlangsung beberapa tahun, tetapi akhirnya berakhir dengan tragedi.
Escobar memaksanya melakukan aborsi. Untuk membalas dendam, Wendy menjadi informan dan dia pun dieksekusi oleh Escobar.
Seluruh hidup Maria, keluarganya, kekasih Escobar, dan seluruh negeri, berubah secara tiba-tiba pada malam tanggal 30 April 1984. Saat itu seorang pembunuh bayaran membunuh menteri kehakiman, Rodrigo Lara Bonilla, di Bogota. Pembunuhan itu dilakukan atas perintah Pablo Escobar.
Pembunuhan tersebut menandai dimulainya perang narkotika yang mendominasi Kolombia selama dekade berikutnya. Setelah kejadian ini, karier politik Pablo Escobar terhenti.
Akhirnya, surat perintah penangkapan dikeluarkan saat pemerintah berupaya mengekstradisi sang raja kokain ke Amerika Serikat. Akibatnya, Escobar terus melarikan diri atau bersembunyi. Pelarian itu pun berdampak besar bagi keluarganya.
Maria menyadari kesalahan dan kebrutalan suaminya. Namun semuanya sudah terlambat.
Saat itu pertengahan Agustus 1993. Escobar, Maria dan anak-anak mereka, Manuela dan Juan Pablo, serta pacar Juan Pablo, Andrea, bersembunyi di El Poblado. Maria dan suami menyadari bahwa perpisahan terakhir harus terjadi secepatnya.
Situasi mereka saat itu tidak dapat dipertahankan. Kematian sedang mengintai. Rumah biru di El Poblado itu menjadi tempat persembunyian terakhir keluarga Escobar.
Pada hari Sabtu, 18 September 1993, Escobar tiba-tiba berdiri dan menghampiri sang istri. Ia mengatakan bahwa mereka sebaiknya berbicara secara pribadi di salah satu kamar tidur di lantai dua.
“Sayang, ini waktunya mengemasi koper semua orang,” katanya. “Kalian semua akan tinggal di gedung Altos di bawah perlindungan pemerintah.”
Maria terus menangis. Ia masih mencintai suaminya meski mengetahui jika tindakannya menimbulkan bencana bagi banyak orang.
Meski sedih, Maria harus meninggalkan Escobar demi menyelamatkan anak-anaknya. Saat itu menjadi perpisahan terakhir Pablo Escobar dengan keluarganya.
Tepat jam 11 malam, Escobar mengucapkan selamat tinggal kepada Juan Pablo dengan jabat tangan yang tulus dan ciuman di pipi. Ketika akan berpamitan dengan putrinya, Manuela, Escobar mulai menangis.
Mereka semua belum pernah melihat Escobar menangis sebelumnya. Hal ini membuat perpisahan keluarga itu semakin menyayat hati.
Saat itulah terakhir kali Maria dan keluarganya melihat sang raja kokain. 75 hari kemudian, Pablo Escobar meninggal saat dalam pengejaran polisi.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR