Perayaan ini menampilkan patung dewa yang dihiasi tanaman ivy, diikuti oleh sekelompok bacchant yang bersuka ria dan menari gembira. Tarian dan pesta pora ini, yang diikuti oleh peserta pria dan wanita, merupakan aspek penting dari festival.
Ritual sparagmos, pemotongan hewan kurban secara ritual, dilakukan setelah prosesi selesai. Sparagmos juga memiliki dasar dalam mitologi dewa, seperti banyak ritual Dionysiac lainnya.
Seperti festival Dionisos lainnya, Lenaia juga menampilkan nyanyian himne dan dithyramb, serta pertunjukan kontes dramatis. Banyak tragedi dan komedi populer dapat dinilai oleh panel pejabat. Panel ini akan menobatkan penulis drama komedi dan tragedi terbaik sebagai pemenang.
Rural Dionysia, festival Dionisos yang kurang dikenal
Rural Dionysia atau Dionysia ta kat’agrous, adalah serangkaian festival Dionisos yang lebih kecil. Festival ini dirayakan pada bulan Desember di seluruh Attica. Rural Dionysia ini jauh lebih tua dan menjadi contoh bagi apa yang kemudian menjadi City of Dionysia.
Selain itu, City of Dionysia, seiring berjalannya waktu, akan menjadi lebih besar dan lebih rumit daripada Rural Dionysia.
Rural Dionysia merupakan bagian dari rangkaian festival pemujaan Dionisos yang lebih besar di sekitar Athena. Perayaan ini memberikan kesempatan kepada penduduk pedesaan untuk merasakan apa yang dinikmati oleh para peserta festival di kota selama City of Dionysia.
Mitos dasar Rural Dionysia dicatat oleh penulis Latin Hyginus dalam karyanya Fabulae. Hyginus melaporkan bahwa di Eleutherai, Eleuther menolak untuk menerima pemujaan Dionisos di kotanya.
Sebagai balasannya, Dionisos membuat putrinya menjadi gila. Menanggapi putrinya yang menjadi gila, Eleuther menyerah. Ia menyelenggarakan festival untuk menghormati dewa tersebut dan pemujaan Dionisos di Eleutherai.
Seperti festival Dionisos lainnya, terdapat banyak ritual Dionysiac, kontes dramatis, dan upacara. Ritual yang paling mudah dikenali dari festival ini adalah prosesi falus. “Prosesi ini dilakukan untuk mendorong kesuburan benih yang ditabur di musim gugur,” ujar Mackay.
Peran wanita dalam festival Dionisos
Dalam konteks sosial Athena kuno, wanita biasanya dilarang mengambil bagian dalam kehidupan publik dan keagamaan. Kebanyakan wanita hanya bisa pergi ke tempat umum di bawah pengawasan langsung dari anggota keluarga laki-laki atau kyrios.
Meskipun demikian, wanita adalah peserta utama dalam festival Dionisos. Misalnya, Dionysia menampilkan ritual rahasia yang hanya dilakukan oleh wanita.
Selain itu, ciri mencolok dari festival ini adalah keunggulan wanita dan peran penting yang mereka mainkan selama ritual. Dalam prosesi di City of Dionysia, kanephoroi atau ‘pembawa keranjang’ akan membawa keranjang berisi persembahan untuk dewa.
Selain itu, di Lenaia, para wanita ikut serta dalam prosesi sebagai bacchant. Terakhir, di Anthesteria, istri archon dan 14 wanita tua atau gerairai melakukan upacara pernikahan sakral.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR