Durendal: pedang Roland
Pedang legendaris ini menonjol dalam cerita prajurit legendaris Roland. Jenderal militer ini melayani penguasa Frank atau Lombard Charlemagne (memerintah 768 – 814 M). Perjalanannya yang paling terkenal adalah Pertempuran Roncevaux Pass pada tahun 778.
Setelah invasi Semenanjung Iberia yang gagal, Roland bertahan di garis belakang. Hal ini memungkinkan pasukan Frank mundur melalui celah tersebut. Roland diperlengkapi dengan Durendal, bilah pedang yang diresapi dengan beberapa relik suci Katolik. Relik-relik itu antara lain gigi Santo Petrus, rumbai dari kain kafan Maria, dan rambut Santo Denis.
Pedang legendaris ini dikatakan memiliki kekuatan untuk memotong batu keras. Roland membawa bilah pedang ini bersama dengan terompet sinyalnya Oliphaunt.
Harpe: pedang yang membunuh Medusa dalam mitologi Yunani
Senjata Yunani ini dimiliki oleh beberapa dewa mitologi Yunani, seperti Kronos, Zeus, dan Perseus. Pedang ini merupakan bilah pendek melengkung dengan tonjolan seperti sabit. Awalnya, Harpe digunakan oleh Kronos untuk membunuh ayahnya, Ouranos, atas kekejamannya, atas perintah Gaea.
Hal yang sama terjadi pada generasi dewa berikutnya. Kronos memakan semua anaknya, kecuali yang termuda, Zeus. Ibu Zeus, Rhea, melahirkannya secara rahasia dan meletakkan batu di kain lampin. Kronos memakan batu tersebut dan, dalam beberapa versi cerita, Zeus menggunakan Harpe untuk membelah perut Kronos. Zeus pun berhasil membebaskan kelima saudaranya, yang menjadi dewa-dewi Olympus. Sementara itu, Kronos dan para titan lainnya dibuang ke Tartarus.
Kemudian, putra Zeus, Perseus, mengambil Harpe. Setelah menemukan Medusa si Gorgon, Perseus memenggal kepala monster itu dengan pedang legendaris yang terbuat dari adamantine.
Beberapa patung menggambarkan Harpe sebagai pedang lurus dengan tonjolan seperti sabit. Sedangkan yang lain menggambarkannya menyerupai khopesh Mesir.
Kusanagi-no-Tsurugi: pedang pemotong rumput dalam mitologi Jepang
Pedang legendaris ini merupakan bagian dari tiga tanda kebesaran Kekaisaran Jepang. Dua lainnya adalah Yata-no-Kagami (cermin) dan Yasakani-no-Magatama (permata). Pedang ini merupakan hadiah dari Susano-o kepada Amaterasu. Amaterasu kemudian mewariskannya, beserta cermin dan permata suci, kepada cucunya, Ninigi-no-Mikoto.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR