Kunci regenerasi populasi
Ide ini terinspirasi dari Svalbard Global Seed Vault di Norwegia, sebuah tempat penyimpanan benih terbesar di dunia yang memanfaatkan suhu Arktik yang dingin untuk mengawetkan jutaan benih.
Namun, peristiwa mencairnya permafrost di Svalbard pada tahun 2017 menjadi alarm bagi kita. Jika tempat penyimpanan benih terbesar di Bumi saja bisa terancam, bagaimana dengan yang lainnya?
Untuk mengantisipasi bencana yang lebih besar, para ilmuwan mengusulkan membangun sebuah biobank di kutub selatan Bulan. Wilayah ini unik karena selalu berada dalam bayangan, sehingga suhunya sangat dingin, mencapai sekitar -196° Celsius.
Suhu ekstrem ini sangat ideal untuk mengawetkan sampel biologis dalam jangka waktu yang sangat lama. Sel-sel tersebut akan disimpan dalam tabung-tabung lava di bawah permukaan bulan.
Tabung-tabung pada dasarnya didesain memerlukan sistem pendingin bertenaga surya. Sebab jika terjadi kehilangan daya, sampel-sampel akan hancur.
Untungnya, menurut tim Hagedorn, di wilayah yang selalu berbayang dan beku di kutub selatan bulan, sebuah tabung-tabung tersebut tidak membutuhkan energi atau pemeliharaan manusia yang konstan.
Salah satu jenis sel yang sangat menarik untuk disimpan di biobank Bulan adalah fibroblast. Sel ini memiliki kemampuan untuk berubah menjadi sel induk, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk menciptakan organisme baru.
Dengan kata lain, fibroblast adalah kunci untuk meregenerasi populasi spesies yang terancam punah, bahkan yang sudah punah!
Hagedorn meyakini bahwa para ilmuwan dapat mengubah sel hewan ini menjadi sel induk, "dan kemudian sel induk tersebut dapat digunakan untuk kloning".
Selain untuk konservasi, biobank Bulan juga memiliki potensi besar untuk mendukung misi penjelajahan ruang angkasa. Sampel biologis yang tersimpan di Bulan bisa digunakan untuk menunjang kehidupan manusia di koloni masa depan di Bulan atau Mars.
Baca Juga: Bungker 'Anti-kiamat' para Miliarder, Untuk Hadapi Solar Maximum?
KOMENTAR