"Kami sangat yakin bahwa penangkapan ikan dasar adalah penyebab utama dari penurunan kadar karbon organik ini," tegas Dr. Zhang seperti dilansir dari phys.org.
"Selain itu, metode penelitian yang kami gunakan dalam studi ini memungkinkan kita untuk melakukan penilaian kuantitatif yang jauh lebih akurat mengenai dampak penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau terhadap penyimpanan karbon, baik dalam skala regional maupun global."
Simulasi komputer yang dilakukan oleh para peneliti juga mengonfirmasi temuan di lapangan. Simulasi ini menunjukkan bahwa konsentrasi karbon di dasar laut telah mengalami penurunan yang terus-menerus selama beberapa dekade terakhir, terutama di area-area yang intens dilakukan penangkapan ikan menggunakan pukat harimau.
Hal ini menunjukkan bahwa dasar laut yang memiliki tekstur lunak dan berlumpur, seperti yang banyak ditemukan di Laut Utara, sangat rentan terhadap gangguan akibat aktivitas perikanan ini.
Pukat harimau juga turut merusak habitat dasar laut
Dasar laut bukanlah sekadar hamparan pasir dan lumpur. Ia adalah sebuah ekosistem kompleks yang memainkan peran krusial dalam siklus karbon global. Sedimen di dasar laut bertindak seperti spons raksasa yang menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah besar.
Makhluk hidup yang menghuni dasar laut, seperti cacing dan kerang, turut serta dalam proses ini. Mereka mengonsumsi karbon organik yang tersimpan dalam sedimen, lalu memindahkannya ke lapisan tanah yang lebih dalam melalui aktivitas menggali dan membuat liang.
Karbon yang tersimpan di kedalaman ini dapat terisolasi selama ribuan tahun, jauh dari atmosfer.
Namun, aktivitas manusia, khususnya penangkapan ikan menggunakan alat tangkap pukat harimau, telah mengganggu keseimbangan ekosistem dasar laut. Pukat harimau, yang menyeret jaring besar di sepanjang dasar laut untuk menangkap ikan, memiliki efek yang sangat merusak.
Baca Juga: Proyek 'Blue Carbon' Pertama Australia Sukses 'Hidupkan Kembali' Lahan Kering
Selain menghancurkan habitat dan menyebabkan kematian massal pada berbagai jenis organisme laut, pukat harimau juga mengaduk-aduk sedimen. Proses pengadukan ini melepaskan karbon yang telah tersimpan dalam sedimen dan membawanya ke kolom air di atasnya.
KOMENTAR