Disaat menghadapi situasi genting yang memungkinkan Anda menjadi panik, amigdala memberi perintah pada tubuh bagaimana harus bertindak. Amigdala memiliki fungsi utama untuk mengendalikan emosi rasa takut.
Setiap orang memiliki ingatan emosional, yakni ingatan yang sulit dilupakan dan akan selalu membekas di ingatan. Nah, amigdala yang mempunyai tugas untuk meemproses kenangan tersebut.
Ketika dihadapi situasi yang sama atau hampir mirip dengan kejadian yang pernah terjadi sebelumnya, amigdala akan terstimulasi untuk merespon dengan emosi. Dengan kata lain, amigdala akan bereaksi fight-or-flight response (lawan-atau-lari) atau memberikan sikap preventif untuk melindungi diri.
3. Hipokampus
Diberi nama hipokampus karena bentuknya yang mirip kuda laut. Hipokampus berperan menjadi wadah untuk membentuk dan menyimpan sementara seluruh memori baru.
Hipokampus bertindak sebagai perantara untuk menyimpan memori baru tadi sebelum diteruskan ke tempat penyimpanan memori jangka panjang.
Bagaimana proses transfer memori terjadi? Tentu saja melalui tidur.
George Dragoi, profesor madya psikiatri dan ilmu saraf dari Yale University mengungkapkan, bahwa pada saat tidur terjadi proses memori episodik atau penyusunan memori baru.
"Tidur juga dapat memberi waktu bagi otak untuk memberi ruang bagi memori baru dengan menghilangkan dan membuang memori yang tidak berguna," jelas Dragoi.
Ketika ingin pergi ke suatu tempat yang sebelumnya belum pernah di datangi, Anda mestilah perlu melihat peta. Mempelajari arah navigasi sampai hafal adalah tugas hipokampus untuk menyimpan memori spasial.
4. Talamus
Apabila hipotalamus, amigdala, dan hipokampus Anda ibaratkan sebagai bus yang membawa beragam sinyal, informasi atau emosi, maka talamus adalah stasiun bus.
Source | : | Cleveland Clinic,Greater Good Magazine,Yale Medicine |
Penulis | : | Neza Puspita Sari Rusdi |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR